KIP Aceh Bentuk Tim Perumus: Siap Hadirkan Debat Berkualitas untuk Pemilih di Pilkada Aceh 2024

Wakil Ketua KIP Aceh, Agusni AH,.SE., (tengah) ketika di wawancarai wartawan

Banda Aceh
- Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh telah membentuk tim perumus untuk mengatur debat Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh 2024. Pengumuman ini disampaikan dalam konferensi pers di Moorden Caffe, Pango, Banda Aceh, pada Selasa (8/10/2024).

Wakil Ketua KIP Aceh, Agusni AH,. SE, menjelaskan bahwa tim perumus ini terdiri dari lima orang yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, profesional, dan tokoh masyarakat. Kelima anggota tim perumus yang telah ditetapkan adalah DR. Amri, Aryos Nivada, Rizkika Lhena Darwin, Bayu Satria, dan Fachruddin Basyar.

Tim perumus, kata Agusni, memiliki tanggung jawab penting dalam menyusun pertanyaan yang akan diajukan oleh panelis selama debat. Mereka merencanakan materi debat yang akan mencakup berbagai isu krusial, termasuk pembangunan fisik dan non-fisik, kesehatan, pendidikan, agama, adat istiadat, budaya, serta aspek pembangunan lainnya.

Ia melanjutkan bahwa tim ini sedang mempersiapkan segala kebutuhan untuk tiga sesi debat publik yang akan datang. "Saat ini, kami di tim perumus sedang bekerja menyiapkan semua kebutuhan yang diperlukan untuk tiga sesi debat publik yang akan datang. Kami akan bertemu dengan tim dari masing-masing pasangan calon dan pihak televisi untuk membahas jadwal serta mekanisme debat," ujarnya.

Debat pertama dijadwalkan berlangsung pada Jumat, 25 Oktober 2024, dari pukul 20.00-22.00 WIB, dan akan disiarkan oleh Kompas TV. Debat kedua akan dilaksanakan pada Jumat, 1 November 2024, pada jam yang sama, dengan TVRI sebagai pemegang hak siar. Debat terakhir dijadwalkan pada Selasa, 19 November 2024, dan akan ditayangkan di iNews TV.

Debat publik merupakan tahapan wajib dalam Pilkada, sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 13 Tahun 2024. Debat ini sangat penting bagi Aceh, yang hanya memiliki dua pasangan calon gubernur, berbeda dengan periode sebelumnya yang diikuti oleh enam pasangan.

Meskipun demikian, KIP Aceh belum menentukan siapa moderator dan panelis untuk ketiga debat tersebut. "Kami belum menetapkan siapa moderator dan panelis untuk ketiga debat itu, karena proses perumusannya masih berjalan. Kami ingin memastikan semuanya siap dan sesuai sebelum diumumkan," terang Agusni.

Debat publik diharapkan dapat memberikan informasi berkualitas kepada masyarakat, sebagai bagian dari pendidikan politik yang membantu pemilih di Aceh memahami calon sebelum membuat pilihan.[]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.