Warga Minang di Banda Aceh, Peringati Maulid Nabi di Komplek Makan Syiah Kuala
Daftar Isi
![]() |
| Suasana acara perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Komplek Makam Syech Abdurrauf Al-Singkili. (Foto: Dok. koranaceh.net). |
Komunitas Minang di Banda Aceh merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan pesan toleransi dan kebersamaan.
koranaceh.net | Banda Aceh ‒ Warga Minang di Banda Aceh Perayaan Maulid Nabi Besar
Muhammad SAW di Komplek Makam Syech Abdurrauf Al-Singkili yang dikenal
dengan Syiah Kuala, Minggu (8/12/2024) siang. Komunitas Minang yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Saiyo Sakato Paiman
merayakan Maulid dengan semangat kekeluargaan.
Di bawah binaan Bagindo Mulyadi Koto, SE perayaan ini tidak hanya menjadi
ajang untuk memperingati kelahiran Nabi, tetapi juga sebagai momentum
untuk memperkuat rasa persatuan dan keadilan di tengah keragaman politik
yang ada.
Baca Juga:
Tema Maulid yang diangkat, yaitu "Islam Sumber Keadilan dan Persatuan di
Tengah Perbedaan Politik", mencerminkan keinginan komunitas Minang untuk
menegaskan bahwa Islam adalah rahmat bagi umat manusia, yang mendorong
untuk saling menghormati dan memahami satu sama lain.
![]() |
| (Foto: Dok. koranaceh.net). |
Di tengah kondisi masyarakat yang sering kali terpecah oleh sentimen
politik, perayaan ini diharapkan dapat menjadi pemersatu bagi warga,
sekaligus sebagai pengingat pentingnya nilai-nilai keadilan dalam beragama
dan bermasyarakat.
Dalam pelaksanaannya, acara Maulid ini diisi dengan berbagai kegiatan,
seperti santunan anak yatim, pengajian atau ceramah agama yang disampaikan
Tgk M. Nizar, SH.I.
Kegiatan yang diadakan tidak hanya mengedukasi warga tentang makna
Maulid, tetapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan di antara sesama anggota
komunitas. Tgk. M. Nizar menyampaikan pesan-pesan penting dalam agama Islam yang
menekankan pentingnya toleransi dan kebersamaan meskipun ada perbedaan
pandangan politik.
Perayaan ini juga dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari tokoh
masyarakat, juga mengundang pemerintah setempat, hingga masyarakat umum
yang ingin ikut serta dalam kegiatan mengenang Nabi Muhammad
SAW.
![]() |
| (Foto: Dok. koranaceh.net). |
Kehadiran berbagai elemen tersebut menunjukkan bahwa meskipun ada
perbedaan dalam pandangan politik, kesatuan dalam melaksanakan acara
keagamaan tetap bisa terjaga. Ini adalah bukti konkret bahwa komunitas
Minang di Banda Aceh berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang
harmonis.
Baca Juga:
Selain itu, acara tersebut juga memperkuat ikatan sosial di antara warga
Minang. Dalam suasana kekeluargaan yang terbangun selama perayaan, setiap
peserta dapat saling bertukar pikiran dan pengalaman, yang pada gilirannya
dapat memperluas wawasan dan meningkatkan pemahaman satu sama
lain.
Hal ini tentunya sangat penting dalam konteks masyarakat yang
pluralistik, di mana berbagai latar belakang dapat saling bersinergi untuk
kebaikan bersama.
Melalui perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW ini, masyarakat Minang di
Banda Aceh bukan hanya merayakan kelahiran sang Nabi, tetapi juga
mempertegas komitmen mereka untuk mempertahankan nilai-nilai keadilan dan
persatuan.
Ini adalah sebuah langkah positif dalam membangun masyarakat yang
menghargai perbedaan sambil tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip
kebaikan yang diajarkan oleh Islam.
❖


