BGN Bantah Kabar Mitra Makan Bergizi Gratis Mundur, Pastikan Sistem Pembayaran Baru Berlaku
![]() |
Kepala BGN Dadan Hindayana saat diwawancarai wartawan usai kegiatan BNI Investor Daily Summit 2024, di Jakarta, Selasa (8/10/2024) lalu. (Foto: ANTARA/Imamatul Silfia). |
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membantah kabar bahwa banyak mitra program Makan Bergizi Gratis (MBG) mundur karena keterlambatan pembayaran. Ia memastikan sistem pembayaran baru akan berlaku mulai Februari 2025.
Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) membantah kabar yang menyebut banyak mitra program Makan Bergizi Gratis (MBG) memilih mundur karena keterlambatan pembayaran. Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan bahwa mitra resmi MBG tetap berkomitmen menjalankan program, sementara yang mundur adalah mereka yang tidak lolos verifikasi.
"Gini, sampai sejauh ini yang sudah menjadi mitra Badan Gizi Nasional tidak ada yang mundur," kata Dadan di Kompleks Parlemen, pada Senin, 3 Februari 2025, dikutip dari tempo.co.
Baca Juga:
Banyak Mitra Makan Bergizi Gratis Dikabarkan Mundur, Ketua DPR RI Minta
Evaluasi
Sebelumnya, beredar informasi bahwa sejumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi mitra MBG di berbagai daerah mengalami kesulitan karena pembayaran dari pemerintah menggunakan sistem reimburse. Mekanisme ini mengharuskan mitra menalangi biaya produksi lebih dulu sebelum mendapatkan penggantian dari BGN.
Namun, Dadan memastikan bahwa sistem pembayaran reimburse tidak lagi berlaku mulai Februari 2025. Sebagai gantinya, BGN menerapkan metode pembayaran baru melalui virtual account dengan sistem lumpsum.
Dengan skema ini, mitra MBG akan menerima dana langsung ke rekening mereka tanpa harus menunggu penggantian biaya produksi. Meski demikian, Dadan belum memastikan apakah pembayaran akan dilakukan setiap bulan sesuai rancangan anggaran operasional.
BGN memiliki anggaran sebesar Rp 71 triliun untuk melaksanakan program Makan Bergizi Gratis hingga akhir 2025, dengan target 15 juta penerima manfaat. Namun, Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menginstruksikan percepatan program agar dapat menjangkau 89 juta penerima manfaat.
Baca Juga:
Program Makan Bergizi Gratis: Kepala BGN Akui Butuh Tambahan Anggaran Rp100
Triliun
Menanggapi arahan tersebut, Dadan mengungkapkan bahwa percepatan program MBG membutuhkan tambahan anggaran yang besar. "Jadi Pak Presiden bertanya ke kami, kalau diajukan percepatan berapa dana yang dibutuhkan? Kami jawab Rp 100 triliun," ungkapnya pada Sabtu, 25 Januari 2025 lalu, seperti dikutip koranaceh.net.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan reimburse untuk mengganti modal produksi Sentra Pangan Panganan Gizi (SPPG) yang digunakan dalam tahap awal program MBG. Namun, dengan sistem pembayaran baru yang diterapkan mulai Februari, mekanisme ini tidak akan digunakan lagi. "Kami sedang mengusahakan. Mulai Februari bukan lagi reimburse, tapi uang negara ada di rekening mitra," kata Dadan.
Program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam upaya menekan angka stunting dan gizi buruk di Indonesia. Dengan adanya perubahan sistem pembayaran, diharapkan program ini dapat berjalan lebih efektif tanpa membebani mitra penyedia pangan.[]
Tidak ada komentar