PLN Aceh Pastikan Pasokan Listrik Selama Ramadan dan Idulfitri

Kantor PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh yang berada di Beurawe, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh. (Foto: Ist).
Kantor PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh yang berada di Beurawe, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh. (Foto: Ist).

PT PLN UID Aceh memastikan tidak ada pemadaman listrik selama Ramadan dan Idulfitri 1446 H. Dengan daya mampu 969,4 MW dan cadangan 386,6 MW, PLN menjamin sistem kelistrikan tetap aman.

Banda Aceh – PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh memastikan pasokan listrik tetap andal selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah hingga Idulfitri. PLN meniadakan pemadaman pemeliharaan sebelum, selama, dan setelah Ramadan guna memastikan kenyamanan masyarakat dalam menjalankan ibadah.

General Manager PLN UID Aceh, Mundhakir, menegaskan komitmen PLN dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. “Kami memastikan tidak ada pemadaman selama Ramadan agar masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan nyaman,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip koranaceh.net pada Kamis, 27 Februari 2025.

Baca Juga:
Lindungi Daya Beli Masyarakat, Pemerintah Beri Diskon Listrik 50 Persen untuk Rumah Tangga Selama 2 Bulan

PLN telah mengambil sejumlah langkah preventif untuk menjaga keandalan sistem kelistrikan. Salah satunya adalah perintisan pohon yang mendekati jaringan listrik guna mencegah gangguan akibat dahan yang tumbang. Selain itu, pemeliharaan infrastruktur listrik dilakukan secara berkala untuk memastikan stabilitas pasokan. PLN juga menyiapkan peralatan cadangan guna mengantisipasi gangguan tak terduga.

Saat ini, daya mampu pasok listrik di Aceh mencapai 969,4 megawatt (MW), sementara beban puncak sistem tercatat sebesar 553,3 MW. Beban tersebut terdiri dari beban puncak grid sebesar 531 MW dan sistem isolated sebesar 36,3 MW. PLN memperkirakan beban puncak tertinggi akan terjadi pada 1 Maret 2025, mencapai 583,1 MW, dengan cadangan daya sebesar 386,6 MW. Dengan kondisi ini, sistem kelistrikan Aceh masih dalam kategori aman.

Sebagai bagian dari kesiapan menghadapi Ramadan dan Idulfitri, PLN telah membentuk posko siaga di 30 lokasi di Aceh. Posko ini berfungsi sebagai pusat pemantauan dan penanganan cepat jika terjadi gangguan listrik. Selain itu, PLN juga telah menyiapkan peralatan pendukung, seperti 66 unit genset mobile, 23 unit UPS mobile, serta 1.115 personel teknik yang akan berjaga selama 24 jam untuk memastikan keandalan pasokan listrik di seluruh Aceh.

PLN juga terus meningkatkan layanan pelanggan dengan menyediakan berbagai akses pengaduan dan informasi. Masyarakat dapat melaporkan gangguan listrik melalui aplikasi PLN Mobile, menghubungi Contact Center PLN 123, atau mengakses kanal media sosial resmi PLN. Langkah ini dilakukan untuk memastikan masyarakat mendapatkan layanan yang cepat dan responsif selama Ramadan.

Baca Juga:
Presiden Prabowo Gandeng Tiongkok Investasi USD10 Miliar untuk Energi Bersih di Indonesia

Tak hanya memastikan keandalan sistem, PLN mengajak masyarakat untuk menggunakan listrik secara bijak guna menjaga stabilitas sistem kelistrikan. Penggunaan listrik yang efisien dapat membantu menghindari beban berlebih dan mengurangi risiko gangguan. PLN juga mengimbau pelanggan untuk melaporkan potensi gangguan, seperti pohon yang mendekati jaringan listrik, agar bisa segera ditangani sebelum menyebabkan masalah.

Dengan berbagai langkah antisipasi dan kesiapan teknis yang telah dilakukan, PLN UID Aceh optimistis pasokan listrik selama Ramadan dan Idulfitri akan tetap aman. “Kami berkomitmen memberikan layanan terbaik agar masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk tanpa khawatir akan gangguan listrik,” pungkas Mundhakir.

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.