Panitia Masater 10 USK Audiensi dengan Sekda Aceh, Bahas Dukungan untuk Pengabdian Masyarakat
Daftar Isi
|
| Suasana audiensi Panitia Masater 10 USK bersama Plt Sekda Aceh, M. Nasir, di ruang rapat Sekda Aceh, Jum'at (16/5/2025). (Foto: Dok. Humas Panitia Masater 10 USK). |
Panitia Masater 10 USK audiensi dengan Sekda Aceh. Bahas rencana pengabdian masyarakat di Aceh Besar.
koranaceh.net | Banda Aceh –
Panitia pelaksana kegiatan Masater ke-10 dari Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan audiensi dengan Sekretaris Daerah
(Sekda) Aceh, Muhammad Nasir, pada Jumat (16/5/2025).
Pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Sekda Aceh tersebut bertujuan
untuk menyampaikan rencana kegiatan pengabdian masyarakat yang akan
dilaksanakan di Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar, serta menjalin
kolaborasi dengan Pemerintah Aceh.
Baca Juga:
Masater, singkatan dari “Mahasiswa Sehat Terjun ke Masyarakat”, merupakan
program tahunan Fakultas Kedokteran USK yang mengusung semangat pengabdian
langsung ke masyarakat, khususnya di wilayah yang memiliki akses terbatas
terhadap layanan kesehatan.
Ketua Panitia Masater 10, Qurrarutu Aini Dwi Ananda, menyampaikan bahwa
kegiatan Masater ke-10 dijadwalkan berlangsung selama dua hari, yakni Sabtu
dan Minggu, 24–25 Mei 2025. Kegiatan ini akan melibatkan mahasiswa kedokteran untuk memberikan layanan
kesehatan gratis, penyuluhan gizi, edukasi pola hidup bersih dan sehat,
serta program pemberdayaan masyarakat di lokasi kegiatan.
“Masater bukan sekadar bakti sosial, tapi juga pembentukan karakter dan
empati mahasiswa terhadap realita di lapangan. Kami berharap kegiatan ini
mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Aceh,” kata Dwi di hadapan Sekda
Aceh.
Dalam audiensi tersebut, Sekda Aceh Muhammad Nasir menyambut positif niat
dan semangat para mahasiswa. Ia menilai kegiatan Masater sebagai langkah
konkret mahasiswa dalam mewujudkan peran aktif di tengah masyarakat,
sekaligus menjawab tantangan pemerataan layanan kesehatan.
Baca Juga:
“Ini kegiatan yang sangat bagus. Mahasiswa tidak hanya belajar di kampus,
tapi juga turun langsung ke desa-desa dan memberikan pelayanan terbaik
kepada masyarakat. Apalagi ke tempat-tempat yang paling membutuhkan.
Pemerintah tentu sangat mendukung,” ujar Nasir.
Sekda juga menegaskan bahwa Pemerintah Aceh terbuka untuk bekerja sama
dengan institusi pendidikan, terlebih dalam program-program yang menyentuh
kebutuhan dasar masyarakat seperti kesehatan, pendidikan, dan sosial.
Masater sendiri sudah menjadi agenda tahunan Fakultas Kedokteran USK yang
secara konsisten menjangkau berbagai wilayah tertinggal di Aceh. Program ini
dirancang untuk memperkuat nilai pengabdian dalam diri mahasiswa serta
mendorong kolaborasi antara akademisi dan pemangku kepentingan dalam
mengatasi persoalan kesehatan masyarakat.
Dengan audiensi ini, panitia berharap dukungan Pemerintah Aceh tak hanya
dalam bentuk izin dan akses lokasi, tetapi juga sinergi untuk kelancaran dan
keberlanjutan kegiatan-kegiatan sosial lainnya di masa mendatang.
❖