DPRK Banda Aceh Sampaikan Aspirasi Warga: Dorong Ekonomi Rakyat dan Perbaikan Infrastruktur

Daftar Isi

Juru bicara DPRK Banda Aceh, Aulia Rahman. (Foto: Dok. DPRK Banda Aceh).

DPRK Banda Aceh serahkan hasil reses, fokus ekonomi UMKM dan infrastruktur. Drainase tersumbat dan kasus HIV/AIDS juga jadi sorotan warga.

koranaceh.net | Banda Aceh – Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh menyampaikan berbagai aspirasi masyarakat yang dihimpun selama masa reses III tahun 2025, kepada Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Sidang Paripurna Pelaporan Hasil Reses Masa Persidangan I Tahun 2025–2026, Rabu (8/10/2025) di Gedung DPRK setempat.

Juru bicara DPRK Banda Aceh, Aulia Rahman, dalam laporannya menyebutkan bahwa mayoritas aspirasi masyarakat berfokus pada peningkatan ekonomi, khususnya dukungan terhadap usaha peternakan dan pengembangan UMKM.

Baca Juga:

“Masyarakat banyak meminta bantuan hewan ternak dan bibit lele untuk kelompok tani. Sementara dari kalangan ibu-ibu, mereka berharap ada bantuan peralatan memasak, mesin jahit, hingga perlengkapan katering untuk mendukung usaha kuliner,” ujar Aulia.

Selain itu, warga juga mengusulkan agar Pemko Banda Aceh memperbanyak program pelatihan keterampilan, seperti menjahit, membuat kue, hingga pengembangan UMKM berbasis digital. Para pedagang kecil juga meminta bantuan teratak atau tenda jualan untuk mempermudah aktivitas mereka di lapangan.

Di bidang pembangunan infrastruktur, aspirasi warga meliputi permintaan pembangunan jalan rabat beton di pemukiman, pemasangan lampu penerangan jalan, pita kejut, dan cermin tikungan. Sejumlah warga juga mengeluhkan genangan air saat musim hujan dan meminta Pemko memperbaiki serta membersihkan saluran drainase yang tersumbat.

“Warga Banda Aceh juga berharap perhatian penuh terhadap pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin, baik pembangunan baru maupun rehabilitasi,” tambah Aulia.

Baca Juga:

Sementara di bidang agama dan sosial, warga mengusulkan bantuan untuk rehabilitasi masjid, meunasah, dan balai pengajian, termasuk pembangunan bak penampungan air bagi tempat ibadah.

Adapun di bidang kesehatan, masyarakat menyampaikan kekhawatiran terhadap meningkatnya kasus HIV/AIDS di Banda Aceh dan berharap pemerintah lebih aktif dalam melakukan edukasi dan penanganan penyakit tersebut.

Menurut Aulia, kegiatan reses menjadi wadah penting bagi masyarakat untuk menyampaikan ide, kritik, dan saran kepada pemerintah. Ia berharap seluruh aspirasi yang telah disampaikan dapat menjadi perhatian serius Pemko Banda Aceh dan ditindaklanjuti oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

“Semua masukan ini kami teruskan kepada pemerintah kota agar dijadikan rujukan dalam menyusun kebijakan dan program pembangunan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.