USK Kembangkan Aplikasi Deteksi Dini Stunting, Uji Coba Dimulai di Aceh Besar
Tim peneliti USK uji aplikasi deteksi dini stunting berbasis citra wajah di Aceh Besar. Inovasi ini diharapkan bantu percepatan penanganan stunting.
koranaceh.net | Aceh Besar – Tim peneliti Universitas Syiah Kuala (USK) mulai menguji aplikasi deteksi dini stunting berbasis citra wajah di Posyandu Cinta Kasih, Gampong Neuheun, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Selasa (21/10/2025). Inovasi ini dikembangkan untuk membantu tenaga kesehatan mengenali risiko stunting lebih cepat dan akurat melalui pemindaian wajah anak.
Uji coba lapangan ini merupakan bagian dari program riset terapan yang dilakukan oleh Fakultas Teknik USK melalui Hibah Terapan DRTPM 2025. Tim dipimpin oleh Koordinator Program Studi Teknik Elektro, Assoc. Prof. Melinda, bersama Dr. Yunidar, Prof. Fitri Arnia, dan Dr. Hendrik Leo dari Departemen Teknik Elektro dan Komputer.
Baca Juga:
Aplikasi tersebut memanfaatkan teknologi Convolutional Neural Network (CNN), sebuah sistem pembelajaran mesin yang mampu mengenali pola dari citra digital. Dalam konteks ini, teknologi digunakan untuk menganalisis wajah anak dan memberikan indikasi awal potensi stunting.
Menurut Dr. Yunidar, inovasi ini bukan sekadar hasil riset laboratorium, tetapi langkah konkret menghadirkan teknologi tepat guna ke masyarakat.
“Kami ingin teknologi ini betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan tenaga kesehatan di lapangan,” ujarnya.
Selain uji coba aplikasi, kegiatan di Aceh Besar juga menandai kerja sama lintas sektor antara USK, Dinas Registrasi Kependudukan Aceh (DRKA), dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Aceh Besar. Kolaborasi ini memungkinkan integrasi data antara bidang kesehatan dan kependudukan, agar anak-anak yang berisiko stunting dan belum memiliki identitas kependudukan bisa segera didaftarkan.
Kepala Disdukcapil Aceh Besar, Rahmat Sentosa, S.Sos., M.AP, menilai inisiatif ini dapat memperkuat akurasi data penduduk sekaligus mendukung program penurunan stunting nasional.
“Kami menyambut baik riset ini karena berpotensi mempercepat penanganan administrasi dan kesehatan anak di daerah,” katanya.
Baca Juga:
Kegiatan di Gampong Neuheun turut dihadiri perwakilan dari Dinas Registrasi Kependudukan Aceh, Pemerintah Kecamatan Mesjid Raya, serta kader Posyandu. Sejumlah warga menyambut positif upaya USK membawa riset kampus ke ranah pelayanan masyarakat.
Bagi tim peneliti, kegiatan ini juga menjadi bentuk implementasi nyata riset kampus yang relevan dengan kebutuhan daerah. Assoc. Prof. Melinda menyebut bahwa hasil uji coba akan digunakan untuk penyempurnaan aplikasi sebelum diterapkan lebih luas.
“Kami berharap langkah kecil ini bisa menjadi awal dari penerapan teknologi yang berpihak pada kesehatan anak dan penguatan data kependudukan,” ujarnya.
Kolaborasi antara akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat ini diharapkan menjadi model sinergi riset terapan di Aceh. Jika hasil uji coba terbukti efektif, penerapan serupa akan diperluas ke wilayah lain sebagai bagian dari target “Aceh Sehat 2030”. []
