Peusijuek: Tradisi Adat Aceh untuk Mualem dan Dek Fadh
Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhullah (Dek Fahd) akan menjalani upacara peusijuek sebagai simbol restu dan harapan masyarakat Aceh atas kepemimpinan mereka yang baru.
Banda Aceh - Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhullah (Dek Fadh) Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih, akan menjalani prosesi adat peusijuek pada Minggu, 19 Januari 2025. Acara yang digelar oleh Partai Aceh ini akan berlangsung di Sekretariat Badan Pemenangan Muzakir Manaf dan Fadhullah di Jalan Prof. Ali Hasyimi, Gampong Pango Raya, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh.
Menurut undangan beredar ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Aceh, H. Muzakir Manaf dan Sekrataris Jendral, H. Kamaruddin Abubakar (Abu Razak), acara ini akan dihadiri oleh tim pemenangan, simpatisan, relawan, serta masyarakat Aceh yang turut merayakan momen bersejarah ini.
“Kami ikut senang ketika Mualem dan Dek Fadh menjalani upacara peusijuek, sebuah tradisi yang kaya akan nilai spiritual dan budaya,” ujar T. Anwar Yusuf, Ketua Gerakan Pro Mualem-Dek Fadh kepada koranaceh,net, Sabtu, 18 Januari 2025.
Baca Juga:
Menghidupkan Kembali Kejayaan Aceh: Peringatan Haul Sultan Iskandar Muda ke-388
Peusijuek merupakan tradisi khas Aceh yang telah diwariskan turun-temurun. Secara etimologis, kata peusijuek berasal dari bahasa Aceh yang berarti "menyiram." Dalam ritual ini, air beras yang dicampur dengan berbagai ramuan dan doa disiramkan kepada individu yang dipeusijuek.
Upacara ini tidak hanya melambangkan pembersihan dan pensucian jiwa, tetapi juga menjadi doa dan harapan agar pemimpin baru dapat memimpin dengan bijaksana, adil, dan membawa kesejahteraan bagi rakyat.
“Upacara ini menyusul penetapan mereka sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh pada 9 Januari 2025 oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh. Peusijuek tidak hanya sekadar sebuah ritual, tetapi juga ungkapan syukur kepada Allah SWT atas anugerah kepemimpinan yang diberikan,” tambah Teuku Anwar.
Prosesi ini juga menjadi momen penting bagi masyarakat Aceh untuk memberikan restu dan dukungan spiritual kepada Mualem dan Dek Fadh dalam menjalankan tugas kepemimpinan mereka.
Harapan bagi Kepemimpinan Baru
Peusijuek yang akan dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat, tokoh adat, dan pejabat daerah ini merupakan wujud rasa syukur sekaligus simbol penghormatan terhadap tradisi lokal Aceh. Suasana khidmat dan suka cita diperkirakan akan mewarnai prosesi tersebut, yang biasanya dilengkapi dengan pembacaan doa, penghamburan bunga, dan tradisi lainnya.
Dengan rencana pelantikan resmi oleh Presiden Prabowo melalui Menteri Dalam Negeri pada 7 Februari 2025, peusijuek menjadi simbol restu masyarakat atas amanah yang diemban oleh Mualem dan Dek Fadh.
Sebagai pemimpin baru, keduanya diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi Aceh, mendorong pembangunan berkelanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga:
Sang Ular Tengah Menelan Ekornya
Melalui prosesi adat ini, generasi mendatang diharapkan dapat terus menghormati dan melestarikan nilai-nilai budaya Aceh yang sarat makna. Selain itu, peusijuek menjadi pengingat bagi setiap pemimpin untuk tidak melupakan akar budaya dan sejarah yang menjadi fondasi kehidupan masyarakat Aceh.
Acara peusijuek ini bukan sekadar perayaan, tetapi menjadi simbol harapan baru bagi Aceh. Dengan dukungan masyarakat dan restu dari Allah SWT, Mualem dan Dek Fadh diharapkan mampu menjalankan amanah dengan baik serta mewujudkan Aceh yang lebih sejahtera.[]
Tidak ada komentar