Pj Gubernur Safrizal Apresiasi Jasa Guru: Pengabdian Tak Bisa Diukur dengan Materi

Pj Gubernur Aceh Dr H Safrizal ZA M.Si memberi sambutan pada Konferensi XXIII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh Masa Bakti 2024-2029 di Banda Aceh, Jum’at malam (24/1/2025). (Foto: Humas Pemprov Aceh).
Pj Gubernur Aceh Dr H Safrizal ZA M.Si memberi sambutan pada Konferensi XXIII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh Masa Bakti 2024-2029 di Banda Aceh, Jum’at malam (24/1/2025). (Foto: Humas Pemprov Aceh).

Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA memuji dedikasi guru dalam membangun SDM berkualitas dan menegaskan bahwa pengabdian mereka tak bisa diukur dengan materi dalam Konferensi XXIII PGRI Aceh.

Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si., menegaskan bahwa pengabdian guru dalam mendidik generasi penerus bangsa tak dapat diukur dengan materi. Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada Konferensi XXIII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh Masa Bakti 2024-2029, yang berlangsung di Banda Aceh pada Jumat malam, 24 Januari 2025.

Safrizal memberikan apresiasi tinggi atas dedikasi dan perjuangan para guru di Aceh yang telah menjadi ujung tombak dalam membangun sumber daya manusia (SDM) berkualitas. “Jasa guru dalam membentuk karakter murid tidak bisa tergantikan. Pengabdian yang diberikan guru tak akan bisa diukur materi,” ucapnya.

Baca Juga:
Pj Gubernur Aceh Pastikan Program Rumah Layak Huni Tepat Sasaran

Konferensi yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai daerah ini menjadi momentum untuk mengevaluasi pencapaian sektor pendidikan dan merumuskan langkah strategis menghadapi tantangan di masa depan.

Dalam pidatonya, Safrizal menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendukung kesejahteraan guru. Selain itu, ia mendorong digitalisasi pendidikan untuk menciptakan metode pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan perkembangan zaman.

Safrizal juga mengingatkan para pemangku kebijakan, termasuk bupati, wali kota, dan kepala dinas pendidikan, agar lebih peduli terhadap kesejahteraan para guru. “Tantangan yang dihadapi guru masih berat, tetapi saya mengajak kita semua untuk tidak menyerah dan terus berjuang demi mencerdaskan generasi penerus bangsa,” tegasnya.

Safrizal berharap PGRI Aceh terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun pendidikan yang bermartabat dan inklusif. Ia menilai organisasi ini memiliki peran penting dalam memberikan masukan, melahirkan program kerja, serta menyampaikan rekomendasi konstruktif demi kemajuan pendidikan di Aceh.

Baca Juga:
Pj Gubernur Aceh Usulkan Pengangkatan 18 Kepala Daerah Terpilih ke Mendagri

“Konferensi ini adalah forum penting untuk merumuskan langkah strategis ke depan. Saya berharap, acara ini dapat melahirkan pemimpin-pemimpin baru yang visioner dan membawa perubahan positif bagi dunia pendidikan di Aceh,” tambahnya.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua PGRI Aceh Al Munzir, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh Prof. Mujiburrahman, Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh Prof. Wildan, Pj Wali Kota Banda Aceh Almuniza Kamal, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Marthunis, serta sejumlah pejabat Forkopimda dan unsur terkait lainnya.

Mengakhiri sambutannya, Safrizal menyampaikan doa dan harapannya kepada seluruh peserta konferensi. “Kepada para guru, tetaplah menjadi teladan dan inspirasi bagi generasi penerus kita. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala upaya kita dalam membangun sektor pendidikan di Aceh,” pungkasnya.

Konferensi XXIII PGRI Aceh ini menjadi bukti nyata pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan para guru dalam menciptakan pendidikan yang lebih baik untuk masa depan Aceh.[]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.