Indonesia Gelap


Hamdan Budiman
*Pemred Koran Aceh

"Indonesia Gelap" adalah panggilan bagi kita semua untuk tidak tunduk pada bayang-bayang. Ia adalah ajakan untuk menyalakan cahaya, sekecil apa pun itu.

koranaceh.net Indonesia Gelap telah menjadi tagar paling populer di berbagai platform media sosial dan mengalahkan #kaburajadulu.

Suara Mahasiswa dalam Menghadapi Realitas Sosial makin menggema seantero negeri, dan bahkan pada 20 Februari 2025, besok direncanakan gelombang aksi mahasiswa di seluruh Indonesia akan terdengar lebih nyaring melalui gerakan bertajuk "Indonesia Gelap".

Baca Juga:
Ratusan Mahasiswa USK Menggelar Aksi Unjuk Rasa di DPR Aceh, Tolak Efisiensi Anggaran dan Kebijakan Pemerintah

Gerakan ini mencerminkan keresahan kolektif di kalangan mahasiswa terhadap berbagai isu sosial, politik, dan ekonomi yang dinilai semakin memperburuk kondisi bangsa. 

Aksi yang disiapkan ini bukan hanya sebuah demonstrasi, melainkan juga sebuah indikator dari ketidakpuasan yang mendalam terhadap pemerintahan dan sistem yang ada.

Seiring dengan pelantikan kepala daerah terpilih oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, mahasiswa merasa bahwa momentum tersebut adalah waktu yang tepat untuk menggugah kesadaran masyarakat.

Aksi "Indonesia Gelap" diharapkan mampu menarik perhatian tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga dari rakyat luas tentang kondisi yang dihadapi oleh warga negara Indonesia. 

Ketua BEM SI, Herianto, menegaskan bahwa konsolidasi yang dilakukan sejak beberapa waktu terakhir menunjukkan kebangkitan semangat pergerakan di kalangan mahasiswa, seperti dikutip Tempo, Rabu 19 Februari 2025.

Aksi ini tidak hanya sekadar menuntut perhatian, tetapi juga mengusung aspirasi untuk perubahan. Banyak kalangan mahasiswa yang merasa kritis terhadap berbagai kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada rakyat, seperti pengabaian terhadap isu kemiskinan, pengurangan anggaran pendidikan, dan maraknya korupsi.

Baca Juga:
Presiden Prabowo Lantik Menteri Baru dalam Reshuffle Kabinet Merah Putih

Mereka ingin menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan, serta perlunya partisipasi publik dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan masyarakat. 

Strategi dan Taktik Aksi

Persiapan untuk aksi besar ini tidaklah mudah; konsolidasi massa terus dilakukan agar target kehadiran peserta lebih besar dibandingkan dengan aksi yang dilakukan sebelumnya pada 17 Februari 2025 lalu.

Dengan mengorganisir berbagai elemen masyarakat, mulai dari mahasiswa hingga kalangan pekerja, aksi ini diharapkan dapat mewakili suara berbagai lapisan masyarakat yang merasakan dampak dari kebijakan pemerintah saat ini. 

Penting untuk dicatat bahwa tujuan utama dari aksi ini adalah untuk menciptakan dialog dan bukan hanya sekadar ketegangan antara pemerintah dan rakyat.

Mahasiswa berharap bahwa tindakan mereka dapat menjadi katalisator bagi perubahan yang lebih substantif, dengan mengedepankan diskusi dan pemikiran kritis.

Gerakan "Indonesia Gelap" harus dipandang sebagai panggilan untuk introspeksi bagi semua pihak, bukan hanya pemerintah. 

Ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk bersatu, mendiskusikan masalah yang ada, dan mencari solusi yang tepat.

Baca Juga:
Hendri Satrio: Dinamika Politik Indonesia Akan Semakin Memanas di Tahun 2025

Dengan situasi politik yang terus berubah, diharapkan bahwa aksi ini akan menjadi ajang yang konstruktif untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keterlibatan dalam proses demokrasi. 

Sebagai generasi penerus, mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk menjadikan suara mereka didengar dan untuk memperjuangkan hak-hak yang sering terpinggirkan. 

"Indonesia Gelap" adalah langkah awal yang berani untuk menerangi kembali jalan menuju keadilan dan kesejahteraan sosial di tanah air. 

Saat aksi ini digelar, diharapkan seluruh elemen masyarakat dapat bersatu dan mengarahkan tujuan untuk mencapai suatu Indonesia yang lebih baik. 

Melalui kebersamaan dan semangat kolektif, kita bisa membawa cahaya harapan di tengah kegelapan. Mari kita saksikan bagaimana gerakan ini akan membentuk masa depan demokrasi di Indonesia.[]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.