Ketua DPRA dan Wagub Aceh Akhirnya Berdamai, Sepakat Fokus Bangun Aceh

Pertemuan yang berlangsung di kediaman Abu Razak ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Sulaiman Abda, Tgk Anwar, Tgk M. Yunus, Hendri Muliana, dan Juanda Jamal, Senin (24/5/2025). (Foto: ig/@dpp_partaiaceh).
Pertemuan yang berlangsung di kediaman Abu Razak ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Sulaiman Abda, Tgk Anwar, Tgk M. Yunus, Hendri Muliana, dan Juanda Jamal, Senin (24/5/2025). (Foto: ig/@dpp_partaiaceh).
Ketua DPRA Zulfadhli dan Wakil Gubernur Aceh Fadhullah alias Dek Fadh akhirnya berdamai setelah sempat bersitegang terkait penunjukan Plt Sekda Aceh. Pertemuan yang dimediasi Abu Razak ini menghasilkan kesepakatan untuk fokus membangun Aceh.

Banda Aceh – Setelah sempat bersitegang terkait penunjukan Alhudri sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Zulfadhli akhirnya Wakil Gubernur Aceh, Fadhullah alias Dek Fadh berdamai.

Perdamaian ini terjadi usai keduanya dipertemukan dalam sebuah pertemuan yang dimediasi oleh Sekretaris Partai Aceh, Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak, Senin, 24 Februari 2025.

Baca Juga:
Kepentingan Politik

Sebelumnya, Zulfadhli sempat mengancam akan melengserkan Dek Fadh dari jabatannya karena dinilai sebagai sosok yang berada di balik penunjukan Alhudri sebagai Plt Sekda Aceh.

Surat perintah yang dikeluarkan untuk Alhudri dinilai janggal dan tidak sah, sehingga Zulfadhli menyebutnya batal demi hukum. Ia bahkan sempat menyebut ada dua politisi Partai Gerindra yang bermain di balik keluarnya keputusan tersebut.

Namun, ketegangan itu akhirnya mencair setelah pertemuan yang berlangsung sebelum waktu salat Ashar. Sejumlah tokoh turut hadir dalam pertemuan tersebut, termasuk Sulaiman Abda, Tgk Anwar, Tgk M. Yunus, Hendri Muliana, dan Juanda Jamal.

Kehadiran para tokoh ini dinilai berperan penting dalam mendinginkan suasana serta mendorong kedua belah pihak untuk kembali bersatu.

Baca Juga:
Polemik Pengangkatan Plt Sekda Aceh: Meritokrasi Dipertanyakan, Cacat Prosedur atau Sah Secara Hukum?

Abu Razak menegaskan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk memastikan semua pihak mengedepankan kepentingan rakyat Aceh di atas kepentingan politik masing-masing. "Saya senang keduanya kompak, mengedepankan semangat membangun Aceh. Tidak ada permusuhan lagi, sekarang fokus pada kerja bangun Aceh," ujar Abu Razak.

Senada dengan Abu Razak, Sulaiman Abda juga menegaskan bahwa Ketua DPRA dan Wakil Gubernur Aceh kini telah mencapai satu pemahaman bersama demi kemajuan Aceh.

"Alhamdulillah, sudah kita diskusi pembahasan jangka panjang demi Aceh masa depan dan tidak ada masalah lagi. Semua kita kembali kepada bagaimana Aceh lebih baik dan lebih bagus. Semua sepakat dan sepaham," kata Sulaiman Abda.

Abu Razak juga mengingatkan tujuan utama para pemimpin Aceh adalah menjaga loyalitas terhadap bangsa Aceh dan negara, bukan bertindak dengan cara yang justru merugikan pemerintah serta menyulitkan masyarakat.

Ia mengimbau agar seluruh pihak mengakhiri perdebatan yang bisa memecah belah, baik di media maupun di grup media sosial.

"Sekali lagi, saya berharap dan mensarankan agar semua pihak menghentikan saling adu argumen yang memecah belah di media maupun grup sosial media. Mari, kita satukan diri untuk memajukan dan membawa Aceh maju di kepemimpinan Mualem - Dek Fadh," tutupnya.[]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.