Presiden Prabowo Gelar Pertemuan Dengan Para Rektor se-Indonesia, Bahas Riset dan Inovasi
Daftar Isi
|
Presiden Prabowo Subianto saat berpidato dalam acara silaturahmi dan panel diskusi dengan ratusan rektor serta pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta (PTN-PTS) di Istana Kepresidenan Jakarta Kamis 13 Maret 2025. (Foto: beritasatu.com/Ichsan Ali). |
Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan rektor perguruan tinggi negeri dan swasta untuk membahas peran riset dan inovasi dalam pembangunan Indonesia.
koranaceh.net | Jakarta
‒
Presiden Prabowo Subianto menggelar silaturahmi dan panel diskusi dengan
rektor serta pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta di Istana
Kepresidenan Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Sebanyak 184 rektor dari berbagai perguruan tinggi hadir di Istana
Kepresidenan. Prabowo menyatakan, pertemuan tersebut dilakukan sebagai forum
diskusi antara pemerintah dengan universitas. Dalam pertemuan ini, Presiden menyoroti pentingnya riset, inovasi, dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai pilar utama dalam
mendorong kemajuan bangsa.
Baca Juga :
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Brian
Yuliarto, mengungkapkan dalam pertemuan tersebut Presiden menegaskan bahwa
Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju, namun hal itu
hanya bisa dicapai dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Pak Presiden juga menyampaikan hanya bangsa yang menguasai sains dan
teknologi ini akan menjadi bangsa yang makmur," ujar Brian dalam
keterangannya usai pertemuan, dikutip dari rilis resmi pemerintah.
Presiden juga menekankan peran strategis perguruan tinggi dalam mendorong
pengembangan industri berbasis riset dan inovasi. Selain itu, ia
mengingatkan pentingnya menjaga integritas akademik dengan menanamkan budaya
antikorupsi kepada generasi muda.
"Tentu tadi juga disampaikan bagaimana prospek Indonesia yang sangat cerah
ke depan ini perlu didukung oleh sektor pengembangan IPTEK dengan tidak lupa
integritas untuk dijaga, integritas yang tinggi. Jadi budaya antikorupsi itu
harus terus diingatkan kepada generasi masa depan bangsa Indonesia," jelas
Brian.
Baca Juga :
Salah satu hal yang menjadi fokus diskusi adalah peran perguruan tinggi
dalam mendukung Danantara, motor penggerak industri strategis di Indonesia.
Presiden menilai kampus harus menjadi tulang punggung riset dan inovasi yang
mendukung pertumbuhan industri di masa depan.
"Di situ peran perguruan tinggi-perguruan tinggi akan menjadi tulang
punggung riset, inovasi, serta penyiapan SDM untuk mengisi gerakan atau
program-program industri yang akan bergerak dengan cepat di masa depan,"
lanjut Brian.
Selain riset dan inovasi, Presiden juga mendorong perguruan tinggi untuk
menghasilkan produk unggulan yang dapat memperkuat kemandirian nasional.
Dari sektor pangan hingga hilirisasi mineral, perguruan tinggi diharapkan
mampu menciptakan teknologi yang mendukung ketahanan ekonomi bangsa.
"Bapak Presiden tadi meminta mari kita berikan yang terbaik, SDM-SDM yang
terbaik dihasilkan dari perguruan tinggi, riset-riset terobosan teknologi
untuk menghasilkan produk-produk teknologi bagi pasar Indonesia yang sangat
besar, bagi kebangkitan ekonomi dan industri di Indonesia," ungkapnya.
Baca Juga :
Diskusi ini berlangsung secara produktif, dengan para rektor turut
menyampaikan pandangan mereka kepada Presiden. Brian berharap pertemuan ini
dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam
menciptakan Indonesia yang lebih maju.
"Kami tentu mengapresiasi dan berterima kasih kepada Bapak Presiden yang
telah mengundang teman-teman Rektor semua, baik PTN, PTS sehingga wacana
atau pola berpikir ini menjadi seragam. Tentu kita semua akan bersemangat
untuk mendukung program-program dari Bapak Presiden," kata Brian.
Sebelumnya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden,
Yusuf Permana, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan mempererat komunikasi
antara pemerintah dan kalangan akademisi.
"Panel diskusi antara Presiden Prabowo dengan kalangan akademi juga dibuka
guna membahas langkah-langkah konkret dalam memperkuat sinergi antara dunia
pendidikan dan arah kebijakan nasional," ujar Yusuf, Rabu (12/3/2025),
dikutip dari keterangan resminya.
Baca Juga :
Pengembangan sektor pendidikan sendiri merupakan salah satu janji kampanye
Prabowo-Gibran dalam Pemilihan Presiden 2024. Dalam visi 'Bersama Indonesia
Maju', mereka berkomitmen meningkatkan alokasi dana untuk riset dan inovasi
hingga 1,5 persen–2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dalam lima tahun
ke depan.
Selain itu, program pembangunan sekolah unggulan juga menjadi bagian dari
agenda besar pemerintahan Prabowo. Sekolah unggulan tersebut akan mengadopsi
model non-boarding school maupun boarding school
yang terintegrasi dari tingkat dasar hingga menengah atas di setiap
kabupaten.
❖