Pemerintah Aceh Dukung Penuh Proyek PLTP Seulawah sebagai Solusi Energi Berkelanjutan

Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, dalam pertemuan dengan jajaran manajemen PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), di Grha Pertamina, lantai 7, Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin, 5 Mei 2025. (Foto: Humas BPPA).
Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, dalam pertemuan dengan jajaran manajemen PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), di Grha Pertamina, lantai 7, Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin, 5 Mei 2025. (Foto: Humas BPPA).

Aceh dukung penuh PLTP Seulawah. Proyek geothermal 55 MW ini ditargetkan mulai pengeboran Agustus 2025 sebagai solusi energi bersih nasional.

koranaceh.net Pemerintah Aceh menyatakan komitmen kuat mendukung percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Seulawah yang berlokasi di Kabupaten Aceh Besar.

Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Aceh, Fadlullah, S.E., dalam pertemuan dengan manajemen PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) di Grha Pertamina, Jakarta, Senin, 5 Mei 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Fadlullah menegaskan bahwa proyek PLTP Seulawah merupakan bagian penting dari upaya daerah mendorong transisi energi bersih, sekaligus kontribusi nyata terhadap target bauran energi nasional.

Baca Juga :
Pemerintah Aceh Perkuat Komitmen Antikorupsi Lewat Sinergi Bersama KPK

“Bagi kami, Pemerintah Aceh, kami mendukung sepenuhnya tujuan baik ini dengan harapan menjadikan Aceh lebih baik,” ujar Fadlullah.

PLTP Seulawah merupakan hasil lelang wilayah kerja panas bumi oleh Pemerintah Aceh sejak 2013. Izin eksploitasi panas bumi untuk proyek ini diterbitkan pada 2018. Proyek ini dikelola oleh PT Geothermal Energy Seulawah, perusahaan patungan antara PGE (75 persen) dan PT Pembangunan Aceh (PEMA, 25 persen).

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi, menyebut bahwa proyek Seulawah adalah bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan potensi kapasitas terpasang sebesar 55 megawatt.

Ia menyampaikan bahwa saat ini proyek telah memasuki tahap eksplorasi dan ditargetkan mulai pengeboran pada Agustus 2025.

“Ini proyek besar dan memiliki tantangan tinggi, karena kami memulai dari eksplorasi penuh yang memiliki risiko besar. Namun, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan pusat, termasuk insentif untuk penurunan KAPEX, kami optimistis dapat menekan biaya pengembangan dan mempercepat tahapan hingga mencapai COD (Commercial Operation Date),” kata Julfi.

Eksplorasi akan dilakukan dengan metode pengeboran bertahap sedalam dua kilometer, guna menjangkau sumber panas bumi di kedalaman sekitar tujuh kilometer.

Proses ini akan memanfaatkan teknologi injeksi ulang untuk mengelola dan mengolah air panas menjadi energi listrik secara berkelanjutan. Menurut Julfi, teknologi ini menjadikan panas bumi sebagai salah satu bentuk energi terbarukan yang paling andal dan minim dampak lingkungan.

Baca Juga :
Disdukcapil Banda Aceh Imbau Warga Waspadai Penipuan Aktivasi IKD

“Jika eksplorasi ini sukses, PLTP Seulawah akan menjadi contoh nyata bagaimana daerah dapat menjaga kelestarian hutan sekaligus mendorong pembangunan ekonomi,”Julfi menambahkan, 

Dari aspek lingkungan dan sosial, pihak PGE menekankan bahwa proyek ini tidak akan merusak kawasan hutan. Sebaliknya, kawasan kerja proyek akan menjadi bagian dari konservasi aktif dengan pengawasan ketat. Masyarakat sekitar juga akan dilibatkan dalam pelaksanaan proyek, baik sebagai tenaga kerja maupun mitra pengembangan wilayah.

Dengan target operasional penuh dalam 4 hingga 5 tahun ke depan, PLTP Seulawah diharapkan menjadi pionir dalam pemanfaatan energi panas bumi di wilayah barat Indonesia. Selain itu, proyek ini diharapkan membuka jalan bagi proyek-proyek geothermal lainnya di Aceh dan daerah sekitarnya, memperkuat ketahanan energi sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan. [*]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.