Pemko Banda Aceh Gelar Pelatihan Parenting, Soroti Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga

Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal bersama peserta dan sejumlah jajarannya foto bersama usai pelatihan parenting bertema “Melalui Kapasitas Perempuan, Tingkatkan Kolaborasi Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga” di Hotel Rasamala, Rabu (14/5/2025). (Foto: HO-Pemko Banda Aceh).
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal bersama peserta dan sejumlah jajarannya foto bersama usai pelatihan parenting bertema “Melalui Kapasitas Perempuan, Tingkatkan Kolaborasi Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga” di Hotel Rasamala, Rabu (14/5/2025). (Foto: HO-Pemko Banda Aceh).
Pemko Banda Aceh gelar pelatihan parenting untuk perempuan. Soroti pengasuhan positif dan upaya mencegah kekerasan dalam rumah tangga.

koranaceh.net Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar pelatihan parenting bertema “Melalui Kapasitas Perempuan, Tingkatkan Kolaborasi Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga” pada Rabu, 14 Mei 2025, di Hotel Rasamala.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, dan dihadiri oleh Kepala DP3AP2KB Cut Azrida, serta Anggota Komisi III DPRK Banda Aceh, Faisal Ridwan. Puluhan peserta, yang sebagian besar merupakan perempuan dari berbagai gampong di Banda Aceh, turut hadir mengikuti pelatihan tersebut.

Baca Juga :
TPID dan TP2DD Gelar HLM, Wagub Aceh Tegaskan Komitmen Pengendalian Inflasi dan Digitalisasi Daerah

Dalam sambutannya, Illiza menekankan pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak sejak dini. Menurutnya, banyak persoalan sosial yang terjadi di masyarakat, justru berakar dari pola pengasuhan yang salah di dalam rumah. "Permasalahan yang terjadi di masyarakat, seringkali bermula dari rumah,” ujar Illiza.

Kepada para hadirin, ia menuturkan bahwa anak merupakan amanah yang harus dijaga. Tidak hanya secara fisik tapi juga dari sisi emosional dan psikologis. "Jika orang tua melakukan kekerasan, anak-anak berpotensi mengalami penyimpangan perilaku dan masalah lainnya. Anak-anak dilahirkan dalam keadaan suci, dan pada usia dini, mereka belum memahami banyak hal," ucapnya lagi.

Pelatihan seperti ini sangat penting untuk mendorong kesadaran orang tua, baik ayah maupun ibu, agar memahami pola asuh yang sehat dan penuh kasih sayang. "Orang tua perlu tahu bagaimana memberi pola makan yang benar, bagaimana berkomunikasi dengan anak, dan bagaimana membangun kedekatan yang emosional dengan mereka," tambahnya.

Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Kota Banda Aceh, Cut Azrida, menyampaikan situasi terkini terkait kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah kota. Sepanjang tahun 2024, paparnya, tercatat 108 kasus kekerasan, dengan rincian 60 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 48 kasus terhadap anak.

Menurut Cut Azrida, bentuk kekerasan yang paling dominan masih terjadi di dalam lingkup rumah tangga. "Ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah, masyarakat, dan seluruh elemen di Kota Banda Aceh," tegasnya.

Baca Juga :
Aceh Luncurkan Aplikasi SIKULA, Dorong Efisiensi Pengelolaan Tugas Belajar ASN

Ia juga menjelaskan peran Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) sebagai layanan pendukung keluarga dalam mengatasi berbagai permasalahan. "PUSPAGA melayani 1.559 keluarga atau klien sepanjang tahun lalu, dengan 45 layanan konseling dan 1.514 layanan psikoedukasi," jelasnya.

Dalam konteks itu, parenting memegang peranan vital mencegah kekerasan sejak dalam keluarga. "Parenting bertujuan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab orang tua dalam pengasuhan positif, untuk mewujudkan keluarga berkualitas," ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pelibatan kelompok perempuan di tingkat gampong sebagai agen perubahan. "Sosialisasi kepada kader gampong, terutama kelompok perempuan sebagai agen perubahan, sangat penting untuk meneruskan informasi kepada orang tua dan keluarga," tukas Cut Azrida.

Melalui pelatihan ini, Pemko Banda Aceh berharap akan tumbuh kesadaran kolektif tentang pentingnya pengasuhan yang sehat dan bebas dari kekerasan, serta mendorong terciptanya lingkungan rumah tangga yang aman dan kondusif bagi tumbuh kembang anak. [*]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.