Wagub Aceh, Pangdam IM, dan Kapolda Hadiri Sarasehan Kebangsaan di MPR RI

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, bersama Pangdam Iskandar Muda Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M. Tr. (Han) dan Kapolda Aceh Irjen Dr. Achmad Kartiko, saat menghadiri kegiatan Sarasehan Kebangsaan perubahan geopolitik dunia dalam peluang menuju Indonesia Raya, di Gedung Nusantara IV MPR RI, Jakarta, Selasa (20/5/2025). (Foto: HO-Pemerintah Aceh).
Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, bersama Pangdam Iskandar Muda Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M. Tr. (Han) dan Kapolda Aceh Irjen Dr. Achmad Kartiko, saat menghadiri kegiatan Sarasehan Kebangsaan perubahan geopolitik dunia dalam peluang menuju Indonesia Raya, di Gedung Nusantara IV MPR RI, Jakarta, Selasa (20/5/2025). (Foto: HO-Pemerintah Aceh).
Wagub, Pangdam, dan Kapolda Aceh hadiri Sarasehan Kebangsaan di MPR RI. Tegaskan pentingnya Pancasila di tengah dinamika geopolitik global.

koranaceh.net Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, menghadiri Sarasehan Kebangsaan bertema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menghadapi Tantangan Geopolitik Global Menuju Indonesia Raya” yang digelar di Gedung Nusantara IV MPR RI, Jakarta, Selasa, 20 Mei 2025.

Wagub hadir bersama Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han), dan Kapolda Aceh Irjen Pol Dr. Achmad Kartiko. Ketiganya duduk berdampingan dalam prosesi yang berlangsung tertib dan dihadiri kepala daerah dari berbagai provinsi di Indonesia.

Baca Juga :
Wagub Aceh Bahas Proyek Sampah dan Banjir Subulussalam dengan Kementerian PU

Sarasehan tersebut diselenggarakan dalam rangka merespons dinamika geopolitik global yang dinilai memiliki dampak strategis bagi masa depan bangsa. Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, yang membuka kegiatan menyampaikan bahwa perubahan geopolitik dunia saat ini adalah tantangan sekaligus peluang yang harus dijawab dengan penguatan ideologi Pancasila.

“Untuk menangkap peluang tersebut, Pancasila harus tetap dinyalakan,” kata Ahmad Muzani dalam pidatonya.

Ia menegaskan bahwa keragaman Indonesia—baik dari sisi suku, budaya, maupun agama—adalah kekayaan sekaligus kerentanan apabila tidak dijaga dalam bingkai ideologi yang sama.

“Setiap bangsa memiliki pondasi, dan bangsa Indonesia memiliki pondasi yang kuat yaitu Pancasila. Tanpa Pancasila Indonesia bukan hanya kehilangan masa lalu, tapi juga kehilangan masa depan,” ujarnya.

Ahmad Muzani juga menyampaikan bahwa peran daerah, termasuk kepemimpinan lokal di wilayah-wilayah seperti Aceh, sangat penting dalam memastikan nilai-nilai Pancasila tetap hidup dalam praktik kehidupan masyarakat sehari-hari.

Baca Juga :
Gubernur Mualem Terima Draf Revisi UUPA, Tegaskan Komitmen Perjuangkan Kewenangan Aceh

Sementara itu, kehadiran Fadhlullah bersama dua unsur pimpinan keamanan Aceh dalam forum strategis di tingkat nasional ini dinilai sebagai sinyal penting bahwa Aceh ikut ambil bagian dalam menjaga kohesi kebangsaan di tengah tantangan global.

Meski tidak memberikan keterangan resmi, ketiganya tampak mengikuti seluruh rangkaian acara dengan khidmat. Kehadiran mereka menegaskan sinergi antara unsur pemerintah daerah, militer, dan kepolisian dalam memelihara stabilitas nasional berbasis nilai-nilai Pancasila.

Sarasehan ini juga menjadi ruang konsolidasi antar kepala daerah dan tokoh nasional dalam membangun kesamaan pandangan terhadap tantangan zaman yang berubah cepat. MPR RI berkomitmen akan terus menjadikan forum seperti ini sebagai bagian dari upaya strategis membumikan kembali Pancasila di seluruh wilayah tanah air. [*]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.