Gubernur Aceh Resmikan Pabrik Karet PT PBS di Aceh Barat

Direktur Utama Arsari Group Hashim Djodjohadikusumo bersama Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haytar, dan Bupati Aceh Barat Tarmizi meresmikan pabrik karet remah PT Potensi Bumi Sakti, di Desa Glee Siblah, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat (8/7/2025). (Foto: HO-Pemerintah Aceh).

Gubernur Aceh resmikan pabrik karet PT PBS di Aceh Barat, hasilkan 2.500 ton karet kering/bulan, dorong investasi dan lapangan kerja daerah.

koranaceh.net Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, meresmikan secara simbolis pabrik karet remah milik PT Potensi Bumi Sakti (PBS) yang berlokasi di Gampong Glee Siblah, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat, Selasa, 8 Juli 2025.

Peresmian dilakukan bersama Direktur Utama Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo. Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, Wali Nanggroe Teungku Malik Mahmud Al-Haythar, Ketua DPRA Zulfadhli, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko, Kajati Aceh Yudi Triadi, serta sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat lainnya.

Baca Juga:
Plt Sekda Aceh Imbau Waspada Penipuan Keuangan, 139 Kasus Pinjol Ilegal Terjadi Mei 2025

Pabrik tersebut dibangun di atas lahan seluas 25 hektare, dengan proses awal dimulai sejak peletakan batu pertama oleh Muzakir Manaf pada 8 Oktober 2013, saat ia masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh.

Dalam sambutannya, Mualem menyatakan bahwa keberadaan pabrik ini menandakan bahwa Aceh merupakan wilayah yang aman dan layak sebagai tujuan investasi.

“Kehadiran PT TBS ini akan mengurangi angka pengangguran di Aceh. Ini bukti bahwa Aceh aman dan damai sehingga orang luar masuk ke Aceh membawa modal,” ujar Mualem.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas komitmen Hashim dalam merealisasikan pembangunan pabrik yang sejalan dengan program pemerintah untuk membuka lapangan kerja.

“Atas nama pemerintah Aceh dan seluruh masyarakat Aceh menyampaikan selamat datang kepada Bapak Hashim di bumi Teuku Umar ini,” ucapnya.

Mualem menambahkan bahwa sejumlah rencana investasi lainnya juga sedang berjalan, seperti pabrik rokok di Aceh Utara, serta usulan pembangunan pabrik baterai di Aceh Besar dan pabrik pengolahan baja di Aceh Selatan.

Ia berpesan kepada masyarakat agar menjaga stabilitas dan keamanan daerah demi kelangsungan investasi.

“Kalau tidak, orang tidak akan datang ke tempat kita. Saya perlu tekankan di sini mari sama-sama kita jaga keamanan,” ujarnya.

Baca Juga:
Amal Hasan: Perkuat Struktur Kepengurusan Bank Aceh, Hindari Risiko Turbulensi

Direktur Utama Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo, dalam sambutannya mengaku bangga atas rampungnya pembangunan pabrik yang telah dirintis selama lebih dari 12 tahun.

“Saya berbangga hari ini, kita dapat mewujudkan satu pabrik yang sederhana ini,” kata Hashim.

Ia menjelaskan bahwa pabrik tersebut dirancang untuk menghasilkan 2.500 ton karet kering per bulan, dengan mesin yang mampu mengolah 10 ton karet basah per jam.

“Kalau bahan baku cukup, kita akan ekspansi line kedua, dan hasilnya bisa berlipat ganda,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Aceh Barat, Tarmizi, menyampaikan harapannya agar hasil olahan karet dari pabrik ini suatu saat dapat diekspor langsung dari Aceh Barat.

“Kami sangat berharap hasil olahan karet ini bisa diekspor dari pelabuhan Aceh Barat, tapi saat ini pelabuhannya belum ada,” ujar Tarmizi. [*]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.