ASN Aceh Kembangkan Alat Berbasis AI untuk Tingkatkan Keberhasilan Inseminasi Ternak

Daftar Isi

Hendra Saputra, ASN Pemerintah Aceh, menunjukkan sertifikat HAKI atas inovasi alat inseminasi buatan berbasis AI, VIB-H, di Kantor DJKI Kemenkumham, Jakarta. (Foto: Dok. Pribadi).
Hendra Saputra, ASN Pemerintah Aceh, menunjukkan sertifikat HAKI atas inovasi alat inseminasi buatan berbasis AI, VIB-H, di Kantor DJKI Kemenkumham, Jakarta. (Foto: Dok. Pribadi).

Hendra Saputra, ASN Aceh, menciptakan alat berbasis AI untuk inseminasi buatan ternak. Inovasi ini diharapkan meningkatkan produktivitas peternakan.

koranaceh.net | Banda Aceh – Pemerintah Aceh menaruh perhatian pada inovasi yang dikembangkan oleh aparatur sipil negara di lingkungan kerjanya. Salah satunya datang dari Hendra Saputra, Kepala UPTD Inseminasi Buatan Saree, yang berhasil memperoleh sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atas temuannya berupa alat berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama VIB-H.

Alat tersebut dirancang untuk meningkatkan keberhasilan proses inseminasi buatan pada ternak dengan memanfaatkan kamera dan sistem visualisasi digital. Melalui teknologi itu, posisi penempatan spermatozoa di serviks hewan dapat dipantau secara langsung sehingga prosesnya menjadi lebih presisi.

Baca Juga:

Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, menyampaikan apresiasi terhadap capaian tersebut. “Pak Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, serta saya selaku Pembina ASN Aceh, mengucapkan selamat dan sangat mengapresiasi keberhasilan saudara Hendra,” ujarnya di Banda Aceh, Jumat (24/10/2025).

Nasir menilai capaian itu menjadi contoh konkret bahwa inovasi dapat lahir dari lingkungan birokrasi yang selama ini kerap dianggap lamban dalam beradaptasi terhadap teknologi. Ia berharap semangat tersebut menular ke ASN lain di berbagai sektor. “Mari jadikan keberhasilan ini sebagai dorongan untuk terus berinovasi dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” kata dia.

VIB-H mulai dikembangkan Hendra sejak 2020. Ia menyebut, perangkat ini mampu meningkatkan tingkat keberhasilan inseminasi buatan yang selama ini kerap bergantung pada ketepatan teknisi lapangan. “Keunggulan VIB-H adalah ketepatan posisi spermatozoa di serviks ternak,” kata Hendra.

Baca Juga:

Selain alat tersebut, Hendra telah lebih dulu menciptakan Mesin Press Jerami Portabel yang juga berstatus bersertifikat HAKI. Sejumlah inovasi lain masih ia kembangkan, seperti Mesin Pencacah Rumput Paruh Angsa dan Mesin Potong Rumput Portabel, yang seluruhnya berorientasi pada efisiensi kerja peternak.

Pemerintah Aceh berharap inovasi yang dikembangkan oleh aparatur seperti Hendra dapat memperkuat sektor peternakan daerah, sekaligus menunjukkan potensi riset terapan yang tumbuh dari instansi pemerintah. Namun, efektivitas alat seperti VIB-H masih perlu diuji lebih luas di lapangan untuk memastikan dampaknya terhadap produktivitas ternak. []