Ketua PWI Aceh Kecam Kekerasan terhadap Jurnalis CNN Indonesia di Pidie Jaya

Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin. (Foto: Koran Aceh).
Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin. (Foto: Koran Aceh).

Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin, mengecam keras kekerasan terhadap jurnalis CNN Indonesia di Pidie Jaya. Kasus ini mencederai kebebasan pers dan menjadi perhatian serius komunitas pers, terutama pers Aceh.

Banda Aceh ‒ Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh, Nasir Nurdin, menyatakan keprihatinannya atas kasus dugaan penganiayaan yang dialami oleh Ismail M. Adam, seorang jurnalis TV CNN Indonesia, yang terjadi pada Jumat malam, 24 Januari 2025.

Ia pun secara tegas menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak dapat ditolerir. "Sebagaimana kronologis yang sudah tersiar di media massa, kalau memang kronologisnya seperti apa yang beredar di media-media, jelas ini tindakan yang tidak bisa ditolerir," ungkapnya. Menurutnya, kejadian seperti ini menjadi ancaman serius terhadap kebebasan pers di Indonesia.

Dalam dalam keterangan resminya yang diterima koranaceh.net pada Minggu, 26 Januari 2025, Nasir Nurdin juga menyorot bahwa Ismed hanya menjalankan tugas jurnalistik sesuai profesinya. "Saudara Ismed melihat proses inspeksi mendadak oleh Kepala Dinas Kesehatan Pidie Jaya ke Polindes Cot Seutui. Apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan oleh Ismed dilaporkan secara profesional untuk konsumsi publik. Inilah yang kemudian memicu kemarahan oknum tersebut," jelasnya.

Baca Juga:
KPK: Suap dan Gratifikasi Masih Dominasi Praktik Korupsi di Indonesia

Nasir juga menyesalkan tindakan yang dilakukan di depan umum, termasuk di lokasi Polindes, yang menurutnya malah semakin memperburuk situasi. Ia meminta pihak kepolisian segera memproses kasus ini secara profesional untuk mengungkap fakta sebenarnya. "PWI Aceh bersama asosiasi pers lainnya berharap pihak kepolisian bekerja secara profesional agar kasus ini segera menemukan titik terang," tambahnya.

Kini, komunitas pers di Aceh bersama PWI dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) terus memantau perkembangan kasus ini untuk memastikan keadilan bagi Ismail M. Adam.

Baca Juga:
GPIM Desak Penyidikan Kasus Korupsi Wastafel Aceh Sasar Aktor Utama

Menurut keterangan yang diperoleh koranaceh.net, tindakan kekerasan ini diduga dilakukan oleh seorang oknum Keuchik berinisial IS alias BJ. Oknum tersebut kini telah dilaporkan Ismail M. Adam ke Polsek Meurah Dua pada Sabtu, 25 Januari 2025 ,dengan nomor laporan LP/B/1/I/2025/SPKT/POLSEK MEURAH DUA/POLRES PIDIE JAYA/POLDA ACEH.

Ismail M. Adam, wartawan CNN TV Indonesia saat membuat laporan ke Polsek Meurah Dua, Pidie Jaya, Sabtu (25/1/2025). (Foto: Ist).

Menghimpun sejumlah pemberitaan yang beredar, peristiwa bermula saat Ismail, yang akrab disapa Ismed, sedang berada di sebuah kedai kopi. Oknum Keuchik tiba-tiba datang menggunakan sepeda motor dinas berplat merah dan langsung melayangkan pukulan dan diikuti tindakan kekerasan lainnya.

Baca Juga:
Pemuda Aceh Reformasi (PAR) Korwil Aceh Tamiang Desak Audit Pengelolaan Dana Desa Kaloy

Tidak hanya itu, Ismed juga dibawa ke Polindes Cot Seutui, tempat ia mengalami intimidasi lebih lanjut oleh oknum bidan berinisial MT. Ismed bahkan dipaksa membuat video permintaan maaf terkait pemberitaan inspeksi Dinas Kesehatan yang ia liput.

“Saya diintimidasi dan diperlakukan kasar karena berita yang saya tulis mengenai inspeksi Dinas Kesehatan terkait kondisi Polindes. Padahal, berita tersebut tidak bermaksud menyudutkan pihak mana pun,” ujar Ismed kepada awak media.[]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.