Dubes UEA dan Mubadala Energy Kunjungi Aceh, Bahas Kerja Sama Infrastruktur dan Energi
Daftar Isi
Kunjungan ini menjajaki peluang kerja sama di bidang infrastruktur dan energi.
koranaceh.net – Pelaksana
    Tugas Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Alhudri, mewakili Gubernur Aceh
    menyambut kedatangan Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia,
    Abdulla Salem Al Dhaheri, beserta rombongan di Bandara Internasional Sultan
    Iskandar Muda, Minggu (9/3/2025). Sebelumnya, Alhudri juga menyambut kedatangan Presiden Direktur Mubadala
    Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali, yang tiba lebih awal.
Mubadala Energy adalah perusahaan internasional asal UEA yang bergerak di
    bidang eksplorasi dan produksi minyak serta gas. Dalam kesempatan tersebut, Alhudri didampingi oleh sejumlah pejabat
    Pemerintah Aceh. Diantaranya adalah Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Kepala
    Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh.
Baca Juga:
Lalu diikuti Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh,
    serta Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh. Rombongan Dubes UEA dan Mubadala Energy juga didampingi oleh sejumlah staf
    dan perwakilan perusahaan. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda kerja sama antara Pemerintah Aceh dan UEA.
Selama dua hari, rombongan akan melakukan serangkaian kunjungan lapangan di
    Aceh untuk menjajaki peluang kerja sama, khususnya di bidang infrastruktur
    dan energi. Setelah tiba di bandara dan disambut dengan pengalungan syal kehormatan
    serta bunga, rombongan langsung menuju Jalan Tol Banda Aceh-Sigli.
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau kesiapan fasilitas jalan tol yang
    dapat memudahkan perjalanan darat menuju lintas timur Aceh hingga ke Medan,
    Sumatera Utara. Rombongan memasuki pintu tol Blang Bintang, yang terletak tidak jauh dari
    Bandara Sultan Iskandar Muda, dan melanjutkan perjalanan hingga pintu keluar
    tol Padang Tiji.
Saat transit di pintu tol Jantho, Alhudri menyampaikan bahwa pembangunan
    Jalan Tol Sumatera yang menghubungkan Aceh dengan Sumatera Utara masih
    menghadapi kendala di beberapa titik, terutama pada segmen
    Langsa-Lhokseumawe-Sigli yang belum terhubung.
Baca Juga:
Alhudri menyampaikan harapan Gubernur Aceh agar pihak UEA bersedia
    mendukung pembangunan ketersambungan jalur tersebut. "Kami mengusulkan agar jalur dari Pangkalan Brandan ke Langsa, kemudian
    dari Langsa ke Lhokseumawe, dan akhirnya ke Sigli dapat dibangun," ujar
    Alhudri.
Merespons hal tersebut, Dubes UEA, Abdulla Salem Al Dhaheri, meminta
    Pemerintah Aceh untuk mempersiapkan proposal resmi yang dapat diajukan
    kepada pihaknya. Ia juga menyatakan optimisme terhadap potensi kerja sama di masa
    depan.
"Ke depannya, saya yakin kita dapat melakukan banyak hal bersama. Kami di
    sini untuk bertemu dengan pengembang, bertemu dengan Gubernur, dan bertukar
    pandangan tentang langkah-langkah strategis di berbagai sektor, termasuk
    pemanfaatan potensi energi Mubadala di Aceh," ujar Dubes UEA itu.
Kunjungan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara Aceh dan UEA,
    khususnya dalam bidang infrastruktur dan energi, serta membuka peluang
    investasi baru yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Dengan adanya kerja sama ini, Aceh berpotensi menjadi salah satu pusat
    pengembangan infrastruktur dan energi di kawasan Sumatera.
.png) 
