Lion Group Malaysia Minati Investasi di Empat Sektor Strategis di Aceh
Daftar Isi
|
| Suasana pertemuan Lion Group Malaysia dengan Bappeda Aceh yang berlangsung secara daring. (Foto: dok. koranaceh.net). |
Ringkasan
- Lion Group Malaysia berencana investasi jangka panjang di Aceh pada sektor pertambangan, migas, kelautan, dan perkebunan.
- Komitmen kuat terhadap infrastruktur, perizinan, dan tenaga kerja lokal diharapkan memperkuat dampak positif kerja sama ini.
koranaceh.net | Banda Aceh ‒ Lion Group Malaysia, perusahaan multinasional terkemuka, menunjukkan
minat serius untuk berinvestasi di Aceh. Chairman Lion Group, Tan Sri
William Cheng, mengungkapkan niat tersebut dalam pertemuan dengan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Selasa (7/1/2025).
Empat sektor yang menjadi fokus adalah pertambangan, minyak dan gas bumi,
kelautan dan perikanan, serta perkebunan. “Kami membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai, seperti lahan
minimal 5.000 hektar dengan status hukum yang jelas, akses transportasi,
energi murah, serta kemudahan perizinan,” ujar Cheng.
Investasi ini direncanakan untuk jangka panjang, dengan durasi minimal
sepuluh tahun. Cheng menegaskan komitmen Lion Group terhadap kepatuhan
hukum, pembayaran pajak, royalti, dan penggunaan tenaga kerja lokal.
Pertemuan ini dipimpin oleh Kepala Bappeda Aceh, Ahmad Dadek, dan dihadiri
berbagai perwakilan Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA). Ahmad Dadek
menyambut baik rencana tersebut. “Kami berkomitmen memberikan informasi yang
jelas tentang potensi investasi di Aceh dan mempermudah proses administrasi
agar rencana ini dapat segera terealisasi,” ungkapnya.
Lion Group juga mempertimbangkan sektor kelautan dan perikanan, termasuk
produksi garam, serta perkebunan seperti gandum dan jagung. Rencana
investasi ini difasilitasi oleh Ketua KPA Lua Nanggroe, Teuku Emi Syamsyumi.
Ia pun optimistis terhadap dampak positif kerja sama ini.
“Lion Group memiliki pengalaman investasi global yang solid, dan kami yakin
investasi ini akan berdampak positif bagi pembangunan ekonomi Aceh,”
katanya.
Langkah strategis ini diharapkan dapat membawa keuntungan bagi kedua belah
pihak, sekaligus mendorong kemajuan ekonomi di Aceh melalui penciptaan
lapangan kerja dan peningkatan infrastruktur.
