Produksi Migas Aceh Kuartal I 2025 Lampaui Target, BPMA: Komitmen Jaga Ketahanan Energi
Produksi migas Aceh kuartal I 2025 lampaui target 11 persen. BPMA puji sinergi KKKS, dorong peran strategis sektor migas bagi ekonomi dan energi nasional.
koranaceh.net – Kinerja sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) di Wilayah Kerja Aceh pada kuartal I tahun 2025 mencatatkan pencapaian signifikan. Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) melaporkan hingga akhir Maret 2025, realisasi produksi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Kerja Aceh mencapai 18.407 barel minyak ekuivalen per hari (BOEPD).
Dimana hal itu setara dengan 118 persen dari target Work Plan and Budget (WP&B) 2025 yang ditetapkan sebesar 15.652 BOEPD. Tak hanya dari sisi produksi, capaian lifting migas juga menunjukkan performa yang positif.
Baca Juga :
Pemerintah Aceh Dukung Penuh Proyek PLTP Seulawah sebagai Solusi Energi
Berkelanjutan
“Hingga Maret 2025, lifting migas tercatat sebesar 11.360 BOEPD, atau 118 persen dari target WP&B sebesar 9.625 BOEPD,” jelas Hafizullah, Kepala Divisi Operasi Produksi BPMA, dalam keterangan resminya.
Secara lebih rinci, Hafizullah menjabarkan bahwa dalam rentang Januari hingga Maret 2025, produksi minyak KKKS di Wilayah Kerja Aceh mencapai 2.177 barel minyak per hari (BOPD), atau 131 persen dari target yang hanya 1.665 BOPD.
Sementara produksi gas bumi tercatat sebesar 90,89 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), atau setara 116 persen dari target WP&B sebesar 78,33 MMSCFD. Dari sisi lifting, angka minyak yang berhasil diangkat mencapai 2.022 BOPD (121 persen dari target), sementara gas bumi tersalur sebesar 52,29 MMSCFD, melebihi target 117 persen.
BPMA menyebutkan capaian ini tidak terlepas dari efektivitas pemeliharaan fasilitas produksi serta pelaksanaan program optimasi seperti pigging pipa gas antar-cluster dan reaktivasi sumur-sumur suspended di Wilayah Kerja B. Langkah-langkah tersebut terbukti mampu mempertahankan dan bahkan meningkatkan kinerja produksi dan lifting.
Kepala BPMA, Nasri Djalal, memberikan apresiasi atas hasil positif ini. “Alhamdulillah, atas dukungan dan sinergi semua pihak, termasuk Pemerintah Aceh, Kementerian ESDM, kontraktor migas KKKS, serta masyarakat, kami bersyukur bahwa capaian produksi migas Aceh telah melampaui target sebesar 118 persen," ujarnya.
"Ini merupakan pencapaian yang luar biasa dan membuktikan komitmen kuat Aceh dalam mendukung ketahanan energi nasional,” sambung Nasri.
Ia menambahkan, capaian ini menunjukkan keberhasilan dalam optimalisasi lapangan migas, penerapan teknologi tepat guna, serta membaiknya iklim investasi di sektor hulu migas.
“Kami juga mengapresiasi kerja keras seluruh tim di lapangan yang telah menjalankan operasi dengan prinsip keselamatan, efisiensi, dan keberlanjutan,” tutup Nasri.
Baca Juga :
Dubes UEA dan Mubadala Energi Bahas Peluang Investasi di Aceh dengan
Pemerintah Setempat
Deputi Operasi BPMA, Muhammad Mulyawan, turut memberikan pernyataan serupa. Menurutnya, keberhasilan ini adalah hasil dari sinergi dan koordinasi yang baik antara BPMA dan seluruh KKKS.
“Hal ini merupakan capaian bersama melalui koordinasi dan sinergisitas yang terus dilakukan antara BPMA dengan KKKS, sehingga angka pencapaian produksi dan lifting bisa mencapai lebih dari 100 persen di kuartal I,” ucapnya.
Lebih lanjut, Mulyawan menyebut bahwa pencapaian ini tidak hanya bernilai teknis dan ekonomi, tetapi juga strategis bagi ketahanan energi nasional dan pertumbuhan ekonomi Aceh.
“Di tengah dinamika harga energi global dan tantangan transisi energi, capaian kinerja kuartal I ini menjadi fondasi penting bagi penguatan investasi dan pengelolaan migas yang lebih optimal di masa mendatang. BPMA bersama KKKS akan terus bekerja keras memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional, khususnya Aceh,” tutup Mulyawan. [*]
Tidak ada komentar