IDI Sebut RS Bisa Kolaps, Bila Pasien Corona Capai Ratusan per Hari

Petugas dengan pakaian pelindung lengkap melakukan simulasi penanganan pasien COVID-19, di Rumah Sakit Pertamina Plaju Palembang, Sumsel, Kamis(12/3/2020). Rumah Sakit Pertamina Plaju melakukan sosialisasi dan simulasi untuk memastikan kesiapannya dalam menangani pasien dengan dugaan suspect viris corona sebelum dirujuk pada rumah sakit rujukan. ANTARA FOTO/Feny Selly(ANTARA FOTO/FENY SELLY)




JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengkhawatirkan jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat. Sebab, pertumbuhan pasien ini telah mencapai angka ratusan per hari dan dikhawatirkan dapat membuat rumah sakit kolaps. "Ini kelipatannya bukan 1-2 lagi, tapi sudah berapa kali lipat ini.

Ratusan ini. Ngeri itu kalau tiap hari begitu," kata Daeng kepada media, Kamis (26/3/2020). "Kalau sampai ribuan kolaps itu rumah sakit itu. Kalau kapasitas tidak mencukupi siapa yang mau merawat?" imbuh dia.

Daeng menghargai sikap pemerintah yang tidak ingin menerapkan kebijakan lockdown seperti negara lain. Sebagai gantinya, pemerintah mengimbau agar masyarakat menerapkan social distancing guna menekan penyebaran virus corona di masyarakat.

Namun, ia menambahkan, kebijakan itu tidak bisa sekadar imbauan. Namun diperlukan pengawalan dan pengawasan secara ketat dari aparat keamanan dan aparat pemerintahan agar kebijakan social distancing ini dapat berhasil. "Social distancing ini harus ada yang ngawasi, siapa itu? Tidak cukup petugas kesehatan, karena petugas kesehatan sudah menjadi garda terdepan di perawatan," tegasnya.

Selain melarang orang berkumpul, ia menambahkan, pengawasan ketat juga harus dilakukan terhadap orang yang pernah melakukan kontak dekat dengan pasien positif namun diminta untuk isolasi diri di rumah. Baca juga: Donasi untuk APD Tim Medis yang Tangani Covid-19 Terus Berdatangan Sebab, meski orang tersebut dalam kondisi sehat karena memiliki imunitas yang baik, tetapi dia masih dapat menjadi carrier bagi virus tersebut.

Oleh karena itu, harus ada petugas keamanan yang mengawasi agar orang tersebut tidak benar-benar ke luar rumah paling tidak selama dua pekan sejak isolasi dimulai. "Kalau itu dikerjakan rantai penularannya bisa diputus segera," ujarnya. Untuk diketahui, saat ini jumlah pasien positif Covid-19 mencapai 790 kasus per 25 Maret 2020. Ada penambahan 105 kasus positif baru dalam satu hari sejak Selasa (24/3/2020). Dari 790 kasus, sebanyak 31 pasien sembuh dan 58 meninggal dunia.[kompas]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.