IDI Sebut RS Bisa Kolaps, Bila Pasien Corona Capai Ratusan per Hari
JAKARTA - Ketua
Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih
mengkhawatirkan jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia yang terus
meningkat. Sebab, pertumbuhan pasien ini telah mencapai angka ratusan per hari
dan dikhawatirkan dapat membuat rumah sakit kolaps. "Ini kelipatannya
bukan 1-2 lagi, tapi sudah berapa kali lipat ini.
Ratusan ini. Ngeri itu kalau tiap hari begitu," kata
Daeng kepada media,
Kamis (26/3/2020). "Kalau sampai ribuan kolaps itu rumah sakit itu. Kalau
kapasitas tidak mencukupi siapa yang mau merawat?" imbuh dia.
Daeng menghargai sikap pemerintah yang tidak ingin
menerapkan kebijakan lockdown seperti negara lain. Sebagai gantinya, pemerintah
mengimbau agar masyarakat menerapkan social distancing guna menekan penyebaran
virus corona di masyarakat.
Namun, ia menambahkan, kebijakan itu tidak bisa sekadar
imbauan. Namun diperlukan pengawalan dan pengawasan secara ketat dari aparat
keamanan dan aparat pemerintahan agar kebijakan social distancing ini dapat
berhasil. "Social distancing ini harus ada yang ngawasi, siapa itu? Tidak
cukup petugas kesehatan, karena petugas kesehatan sudah menjadi garda terdepan
di perawatan," tegasnya.
Selain melarang orang berkumpul, ia menambahkan, pengawasan
ketat juga harus dilakukan terhadap orang yang pernah melakukan kontak dekat
dengan pasien positif namun diminta untuk isolasi diri di rumah. Baca juga: Donasi
untuk APD Tim Medis yang Tangani Covid-19 Terus Berdatangan Sebab, meski orang
tersebut dalam kondisi sehat karena memiliki imunitas yang baik, tetapi dia
masih dapat menjadi carrier bagi virus tersebut.
Oleh karena itu, harus ada petugas keamanan yang mengawasi
agar orang tersebut tidak benar-benar ke luar rumah paling tidak selama dua
pekan sejak isolasi dimulai. "Kalau itu dikerjakan rantai penularannya
bisa diputus segera," ujarnya. Untuk diketahui, saat ini jumlah pasien
positif Covid-19 mencapai 790 kasus per 25 Maret 2020. Ada penambahan 105 kasus
positif baru dalam satu hari sejak Selasa (24/3/2020). Dari 790 kasus, sebanyak
31 pasien sembuh dan 58 meninggal dunia.[kompas]
Tidak ada komentar