Komunitas Sabang Peduli Masyarakat Bagikan Sembako Gratis Kepada Warga






Sabang - Komunitas peduli masyarakat Sabang dan gerobak sedekah melakukan pembagian sembako kepada warga yang terdampak akibat kebijakan pemerintah dengan mengharuskan masyarakat untuk tetap berada dirumah guna mencegah penyebaran Covid-19 di Pulau Weh.

Kegiatan yang dilakukan komunitas peduli Sabang itu berkat kerjasama sesama anggota komunitas dan bantuan dari masyarakat yang memiliki kemudahan dan keringanan tangan dalam membantu masyarakat lemah.

Koordinator komunitas peduli Sabang Citra Suherman kepada www.koranaceh.net menyebutkan, terbentuknya komunitas itu adalah untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak akibat Covid-19, sehingga tidak bisa bekerja diluar rumah seperti biasanya.

Menurutnya, yang dilakukan komunitas peduli Sabang dengan membagi-bagikan sembako kepada warga kurang mampu itu dapat membatu kelangsungan hidup menjelang Ramadhan mendatang.

"Selama dua hari sejak Jumat dan Sabtu kemarin telah kita lakukan pembagiannya, yang kita berikan itu terdiri dari beras, telur, minyak, mie instan dan beberapa perlengkapan dapur lainnya," jelas citra.

Dikatakan, sebanyak 110 karung beras telah dibagikan kepada masyarakat Sabang, 80 karung beras diantaranya diserahkan di hari Jumat dan 30 karung dibagikan pada hari Sabtu berikut dengan bahan-bahan pokok lainnya.

Citra menambahkan, kegiatan gerobak sedekah telah dijalankan selama dua tahun, dengan membagi-bagikan makanan dan minuman setiap selesai Sholat Jumat berlangsung, sementara itu program membagi-bagikan sembako kepada warga kurang mampu baru dilaksanakan disaat pemerintah menerapkan warga wajib dirumah guna mencegah penyebaran Covid-19.

Pihaknya juga masih mengharapkan adanya para donatur lainnya yang peduli akan kehidupan mereka sehingga ekonominya menurun atau terpuruk akibat dampak Covid-19.

"Sumabangan donatur itu boleh dalam bentuk uang, beras, telur, minyak, mie instan atau kebutuhan pokok masyarakat lainnya, para relawan yang tergabung dalam komunitas peduli Sabang ini juga tidak dibayar serupiahpun karena murni bekerja dengan keikhlasan," ujarnya. (EMK. Muntadhir)

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.