Aktivis Mahasiswa UIN Ar-Raniry Minta Kadis Peternakan Aceh Dicopot
Banda Aceh - Aktivis Mahasiswa Universitas
Islam Ar-Raniry Banda Aceh, Rizki Ardial menilai Dinas Peternakan Aceh gagal
menjalankan program pemerintah dalam hal pembibitan sapi unggul di UPTD
Inseminasi Buatan Inkubator (IBI) Saree Aceh Besar.
"Sangat kita sayangkan kondisi sapi
yang dikelola oleh Dinas peternakan Aceh yang kurus kekurangan makanan, padahal
dari APBA sudah dialokasikan untuk pakannya," demikian disampaikan Ardial
melalui siaran Pers, Minggu 7 Juni 2020.
Oleh karena itu, mantan Presiden Mahasiswa
UIN Ar-Raniry Banda Aceh ini meminta Plt. Gubernur Aceh untuk segera
mengevaluasi Dinas Peternakan Aceh dan mencopot Kepala Dinas.
"Kadis peternakan Aceh kami menilai
tidak mampu menjalankan tugasnya, jika memang sapi tersebut telah ada sebelum
beliau menjadi kepala dinas justru itu yang menjadi tugasnya untuk
menyelesaikan persoalan bukan justru membiarkan seperti itu," sambungnya.
Selain itu, ia juga meminta kepada Aparat
Penegak Hukum untuk mengusut tuntas kasus ini, karena diduga telah menyiksa
binatang oleh dinas terkait.
"Seperti yang kita ketahui bahwa
anggaran pengadaan sapi ini bersumber dari APBA dan untuk pakannya juga sudah
dialokasikan, tapi kenapa kondisi lapangan sapi tersebut dalam keadaan kurus
kekurangan makanan. Makanya kita menduga adanya potensi korupsi dalam
pengelolaan sapi-sapi tersebut,".
Kemudian, Ardial juga meminta keseriusan
DPR Aceh dalam memfungsikan tugasnya sebagai anggota legislatif.
"DPRA juga, sampai hari ini belum
menampakkan fungsi pengawasannya terhadap kasus ini, kami berharap DPRA jangan
hanya diam saja, harus ada langkah serius dalam mengawasi kebijakan pemerintah
Aceh," pintanya.[]
Tidak ada komentar