KAUM MUDA Lakukan Investasi Setiap Hari



Oleh: Taqwaddin

Lazimnya jika mendengar kata investasi, pasti pikiran kalangan awam terbayang pada modal capital. Berupa; uang tunai, tabungan, modal usaha, bahan dan alat-alat kerja. Makna investasi di atas benar sebagaimana diajarkan dalam perkuliahan ekonomi dan bisnis. Itu semua benar. Tetapi perspektifnya sempit.

Melalui catatan ini mengajak pembaca untuk memahami esensi investasi dalam konteks yang lebih luas, komprehensif dan massif. Seandainya Anda bisa memahami dan mengimplementasi makna investasi secara lebih luas dan sederhana, Insya Allah Anda akan sejahtera dan bahagia. Percayalah !

Sudah lebih empat puluhan tahun, saya memaknai investasi dengan selalu berbuat baik terhadap ibu-bapak, terhadap diri sendiri, terhadap keluarga, terhadap semua manusia, terhadap makhluk hidup dan lingkungan alam, dan bahkan terhadap penguasa. Utamanya, adalah terhadap Allah Yang Maha Kuasa.

Investasi dalam Islam disebutkan dengan istilah fastabiqul khairat. Allah memerintahkan kita untuk selalu berbuat kebajikan. Berpikir yang baik. Berkata yang baik dan berbuat yang baik.
Usahakan hari-hari Anda selalu disirami oleh kebajikan. Berpikir positif, jauh lebih sehat ketimbang berparasangka buruk dan curiga, apalagi memfitnah. Kembangkan energi positif untuk kemaslahatan. Penuhilah hidup anda dengan berbuat baik terhadap sesama manusia dan bahkan lingkungan alam sekitar.

Jangan biarkan ada hari dalam hidup Anda yang sia-sia tanpa investasi atau tanpa fastabiqul khairat. Usahakan sejak dari bangun tidur pagi hingga tidur lagi di malam hari, Anda melakukan investasi sekecil apapun kebajikannya.

Hal ini sebab  esensi investasi adalah kebajikan. Sementara inti dari kebajikan adalah kemanfaatan atau kemaslahatan. Bahkan dalam makna yang lebih sempit lagi, kemanfaatan (benefit) adalah keuntungan (profit) atau laba. Bicara investasi adalah membahas masa depan.

Investasi bagi Anda yang masih remaja dan muda. Usahakan selalu bangun pagi dan shalat shubuh. Upayakan selesai shalat shubuh, membaca Alquran. Lalu membaca bahan kuliah atau pelajaran yang diajarkan para dosen beberapa hari yang lalu.

Ini penting dilakukan karena kondisi fisik dan mental saat baru bangun pagi masih segar bugar. Belum ada nuansa negatif yang mengganggu perasaan dan pikiran. Sehingga, bahan kuliah/pelajaran yang dibaca jauh akan mudah melekat ke  pikiran, dibandingkan jika membacanya pada waktu siang atau malam, saat raga dan psikis sudah cukup lelah.

Sebenarnya, hal ini bagus pula diterapkan pada semua umur, baik remaja, muda maupun dewasa serta tua. Kegiatan ini adalah aksi investasi untuk pengembangan diri, sekaligus untuk merawat kedisiplinan.

Bagi yang masih studi, lalu segeralah menuju sekolah atau kampus masing-masing atau jika sekarang  karena kondisi pandemic virus corona, maka siap-siaplah datang lebih awal atau zoom meeting  lebih awal untuk kawan-kawan sebelum pelajaran dimulai.

Ingat, pertemuan positif dengan para sahabat adalah invetasi penting. Semakin banyak berteman, semakin beraneka ragam sahabat, maka Allah akan semakin mudahkan hidup dan rezeki. Hadis Nabi tentang hal ini adalah sahih dan jelas perawinya. Karenanya, ini seringkali menjadi fakta tak terbantahkan dalam hidup manusia.

Investasi utama adalah bagaimana menjalani hidup dengan sesama manusia di sekitar. Jika selalu berkata dan berbuat baik pada orang sekitar, maka Insya Allah seseorang akan diperlakukan baik dan dibantu pula oleh orang-orang lain. Maka mudahkan lah urusan orang. Niscaya orang lain pun akan memudahkan kesulitan kita.

Bersedekahlah. Berinfaqlah. Berwakaflah. Bantulah sesama. Insya Allah kita juga akan dibantu dan selalu dimudahkan dalam segala urusan. Ini adalah sari pengalaman hidup sejak kecil, yang diyakini kebenarannya hingga esok hari, hingga mata terpejam. Inilah riil investasi. Namanya investasi sosial. Seringkali,  investasi sosial akan bisa berkembang menjadi investasi politik di kemudian hari.

Perlu diketahui bahwa sebagian besar politisi senior di nusantara ini, dulunya sudah melakukan investasi sosial pada masa sebelum mereka terjun ke gelanggang politik. Umumnya mereka dulu adalah organisatoris atau aktivis kampus.

Dulu mereka bekerja untuk aksi-aksi sosial tanpa pamrih. Mereka rela memperjuangkan hak-hak publik yang digenggam erat oleh penguasa. Dulunya mereka rela lapar dan dahaga demi memperjuangkan kepentingan publik. Sehingga, kemudian dikenal kalangan luas, yang memudahkannya saat memasuki arena partai politik dan memenangkan percaturan.

Inilah investasi sosial yang mereka simpan dan siapkan untuk menjadi amunisi politik. Jadi investasi politik bukan melulu cost politic atau money politic, tetapi yang lebih penting adalah investasi sosial yang mereka lalukan pada masa lalu.

Bagaimana dengan konteks investasi ekonomi? Pembahasan ini penting, karena selama ini jika membicarakan investasi, nyaris semua pikiran kita tercurah pada aspek profitable. Hal ini tidak salah, seperti sudah  dituliskan di bagian atas.

Terkait investasi ekonomi, jika Anda sudah bekerja atau sudah berumahtangga, segeralah lakukan investasi. Jangan habiskan semua pendapatan untuk hal-hal konsumtif. Sekecil apapun pendapatan yang diperoleh, lakukanlah investasi.

Melalui melakukan investasi pada sektor ril (nyata,) yang bisa dilihat dan didalami perkembangannya. Sebaiknya investasi pada sektor pertanahan atau pada kegiatan usaha di atas tanah. Kecuali investasi terkait professional yang sedang digeluti (advokat, akuntan, dll) ini akan lain bahasannya.

Misalnya, bagi seseorang yang sedikit sekali sisa uang bulanan. Ia bisa beli bibit pohon yang masih dalam polybag, yang harganya sekitar seratus ribuan. Inilah investasi bulan ini. Lalu bulan depan, kembali membeli satu pot tanaman plastik besar yang harganya di bawah seratus ribu dengan tanah organik. Lalu pindahkan, tanaman dalam polybag tadi ke dalam pot plastik besar yang sudah diisi tanahnya.

Inilah investasi. Lakukan terus, sehingga Insya Allah tahun ketiga sudah memiliki beragam buah, sekalipun mungkin masih di rumah sempit atau bahkan rumah sewa. Yang penting seseorang itu sudah mulai melakukan investasi.

Di lain waktu misalnya, setelah sedang makan mangga yang buahnya manis dan anda gemari. Maka bijinya jangan dibuang. Tetapi letakkan di atas tanah. Inipun investasi. Karena, nantinya setelah biji mangga ini hidup berdaun, bisa dipindahkan dalam pot. Begitu juga jika makan buah-buahan yang lainnya. Jangan buang bijinya sembarangan. Tetapi letakkanlah di atas tanah.

Jika belum punya tanah sendiri, lebih bagus letakkan di atas tanah tetangga atau lemparkan ke kebun orang lain atau ke hutan, ketimbang dibuang ke bak sampah. Inilah investasi. Mulailah investasi dengan pikiran sederhana dan dari hal yang sederhana.

Alhamdulillah, jika anda sudah punya rezeki dana yang memadai maka beli lahan. Jika harga di perkotaan mahal, walaupun mampu anda beli tetapi luasnya hanya seberapa. Maka sebaiknya, beli yang agak di pinggiran kota dengan areal yang lebih luas.

Penting pulq untuk pertimbangkan akses menuju ke lokasi lahan tersebut. Harga tanah di pinggiran kota, tentu lebih murah bisa setengah kali lipat dibandingkan dengan harga yang di tengah kota.

Tanah luas lebih bagus daripada tanah sempit. Tanamlah buah-buahan di lahan tersebut. Inilah investasi jangka panjang. Karena masa tua nanti, lahan tersebut bukan hanya anda huni bersama keluarga batih, tetapi pertimbangkan juga cucu-cucu yang bakal hadir atau para kerabat yang meramaikan suasana kehidupan kita sesekali waktu.

Lalu, jika anda dimudahkan rezeki, beli juga sawah dan tanah lainnya, di lokasi yang berbeda-beda. Jika masih mudah rezeki beli pula beberapa ternak (sapi, kerbau, kambing) yang bisa dipelihara oleh orang lain dengan sistem bagi hasil (mawah). Ini investasi nyata yang saling memberi manfaat. Anda akan mendapatkan manfaat, si pengelola sawah atau ternak juga akan mendapatkan manfaat. Malah secara secara sosial pun keberadaaan anda menimbulkan faedah bagi orang lain.

Selanjutnya, untuk menabung yang profitable sekaligus guna berjaga-jaga terhadap kebutuhan cepat dan mendesak, berinvestasilah dalam bentuk emas. Ingat, tradisi leluhur kita dulu sangat kuat menabung dalam bentuk emas. Mengapa? Ini karena harga emas nyaris stabil mengikuti perkembangan harga dunia dibandingkan dengan nilai mata uang rupiah, yang seringkali rapuh.

Bagus menyicil membeli emas, walaupun hanya satu atau beberapa mayam tetapi secara rutin dilakukan. Dalam skala sederhana, lebih banyak manfaat menabung dalam bentuk emas dibandingkan dengan menyimpan rupiah.

Manakala sudah diperlukan emas tabungan tersebut  bisa dijual untuk membangun rumah, atau membeli lahan lainnya, atau dijual untuk kepentingan mendesak. Investasi emas berbeda dengan investasi tanah yang tidak bisa segera laku dijual. Emas sangat mudah diperjualbelikan dan trend harga selalu cenderung meninggi.

Bagi kalangan muda, Berupayalah untuk selalu berinvestasi. Investasi yang utama adalah berpikir yang baik, berkata yang baik, dan berbuat yang baik. Insya Allah Anda akan dimudahkan rezeki.

*Penulis adalah Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.