Sikapi Keluhan Masyarakat Pulo Breuh, BPKS Pastikan KMP Papuyu Akan Sandar Kembali Sabtu Besok


Sabang - Menyikapi keluhan masyarakat Pulo Breuh Kecamatan Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar yang sejak tiga minggu terakhir mengalami gangguan transportasi laut akibat kerusakan tiang bolder pada dermaga darurat Pulo Breuh.

Hal itu mengakibatkan terhentinya operasional pelayaran jalur penyeberangan Banda Aceh - Pulo Breuh yang berdampak pada perekonomian masyarakat di daerah tersebut.

Menyikapi keluhan masyarakat tersebut Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) melalui Kedeputian tehnik pengembangan dan tataruang (Tekbang) telah mengirimkan tim perbaikan dan memastikan dermaga akan kembali dapat digunakan pada Sabtu (30/1) ini.

Demikian dikatakan kepala BPKS Iskandar Zulkarnain yang diwakili Deputi tehnik pengembangan dan tataruang Azwar Husein melalui prees rilis yang dikirim Kabag Humas BPKS M Rizal kepada wartawan koranaceh.net, Kamis (28/1).

menurutnya, kerusakan pada tiang bolder dermaga Pulo Breuh tersebut untuk sementara sudah diatasi dan sudah bisa difungsikan kembali sembari menunggu pembangunan Jempatan penghubung antara Pulo Breuh – Pulo Nasi pada tahun 2023 mendatang.

“Saat ini keluhan masyarakat sudah kita sahuti dan dermaga sudah bisa difungsikan kembali, saya optimis Sabtu ini KMP Papuyu sudah dapat bersandar kembali disana,” jelas Azwar Husein kamis (28/1) di Kantor BPKS Sabang.

Azwar menambahkan untuk pembangunan secara permanen BPKS bekerjasama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh telah melakukan uji kelayakan dan kajian terkait pembangunan dan pendaratan kapal penyeberangan di dermaga yang terletak di Kecamatan Pulo Aceh itu.

Lebih lanjut kata Azwar, seperti diketahui bersama bahwa rute penyeberangan Ulee Lheu (Banda Aceh) – Seurapong (Pulo Breuh) adalah lintas penyeberangan perintis sesuai dengan surat keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor KP.4978/AJ.204/DRJD/2020 tentang penetapan lintas penyeberangan perintis tahun 2021 hingga masih dibutuhkan dukungan berbagai pihak untuk membangun dermaga seurapung Pulo Breuh tersebut menjadi layak digunakan dan memenuhi standar.

Kata dia, BPKS bersama pemerintah Aceh dan pemerintah Kabupaten Aceh Besar tidak akan menutup mata terhadap pembangunan dan pengembangan daerah kawasan termasuk Pulo Aceh baik Pulo Nasi maupun Pulo Breuh, hal itu dapat dibuktikan dengan sejumlah pembanguna  yang telah di lakukan BPKS selama ini yang telah memberikan dapak positif terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah itu.

" Saat ini pelabuhan tersebut telah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat Pulo Breuh dalam hal transortasi selain menggunakan boat nelayan KMP Papuyu menjadi pilihan masyarakat setempat,” ujar Azwar didampingi Kabag Humas BPKS M Rizal. (Muntazir)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.