UBBG Awali Kuliah Umum S2 PMP dan S2 Pendas
Banda Aceh - Mengawali perkuliahan S2 Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) dan S2 Pendidikan Dasar (Pendas) semester I, II, dan III UBBG Banda Aceh mengadakan kuliah umum. Kegiatan berlangsung secara virtual, Sabtu (28/4/2023).
Rektor UBBG
Dr. Lili Kasmini, S.Si., M.Si memotivasi para mahasiswa dengan menyampaikan
kunci sukses 5K1D, selaku pemateri kuliah umum dipandu oleh sekretaris prodi S2
PMP, Dr Akmaluddin yang diikuti 94 mahasuswa dari 120 S2 dari dua prodi di UBBG
tersebut dan para dosen.
Kasmini
dalam penjelasannya menyebutkan uraian kunci sukses antaranya; sebagai
mahasiswa, terhadap keluarga, apapun status mahasiswa tetap memiliki chmistri
yang baik dengan keluarga, tujuannya agar selama berkuliah tidak terjadi
kendala dari sisi keluarga.
Menurutnya,
segi Keuangan juga penting menjadi pertimbangan bagi setiap mahasiswa, harus
memahami dan memperhitungkan serta memperhatikan berapa budjet yang harus
dikeluarkan dalam masa perkuliahan sehingga tidak terkendala dalam masa
menyelesaikan perkuliahan.
“Masalah keuangan
ini penting untuk tidak diabaikan karena kalau saja tidak mampu dipenuhi akan
menjadi kendala besar dalam menyelesaikan perkuliahan” jelasnya.
K
selanjutnya adalah Komunikasi, dalam hal ini komunikasi harus lancar,
sebenarnya komunikasi ini bukan hanya dalam kuliah dalam hal apapun komunikasi
yang baik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kesuksesan.
Selanjutnya Komitmen,
para mahasiswa yang sudah mendaftarkan kuliah harus punya komitmen untuk
menyelesaikan perkuliahan tepat pada wantunya.
“Jangan ada
yang sampai putus di tengah jalan dan berlambat-lambat dalam mencapai
masternya, yang tentu saja akan merugikan bagi diri mahasiswa, kampus,
lingkungan, dan tempat mahasiswa bekerja” harapnya.
Kunci sukses
selanjutnya adalah Doa, apapun yang dilakukan, diusahakan, dan diupayakan
jangan lupa untuk berdoa kepada Allah. Karena doa adalah senjata bagi orang
mukmin.
Status UBBG Penyelenggara PPBG dalam Jabatan & Pra Jabatan
Kasmini juga menyampaikan bahwa UBBG juga dipercayakan menjadi kampus swasta di
Aceh selain Almuslim menjadi penyelenggara PPG baik dalam jabatan maupun pra
jabatan.
Saat ini
sebanyak 2000-an selesaikan program PPG seluruh Indonesia, bahkan ada yang dari
Kalimantan dan NTT, mereka sudah jadi guru.
Saat kuliah
umum berlangsung, mahasiswa semester II S2 PMP, Aminan asal Aceh Selatan
meminta agar ujian juga dilakukan secara daring.
Menanggapi permintaan
tersebut, Kasmini menjelaskan bahwa permintaan tersebut tidak bisa dipenuhi
alasannya, karena ada hal-hal yang harus dipenuhi secara luring diantaranya
pertemuan dengan stakeholder diantaranya BKPSDM dan Dinas Pendidikan serta
dengan para dosen dan civitas akademika.
Sementara
penanggap kedua juga mahasiswa semester II S2 PMP, mahasiswa daring Aceh
Selatan, Ernawati menyampaikan sangat terinspirasi apa yang disampaikan oleh Rektor.
Ernawati
menyebutkan dalam kuliah di UBBG dia tidak sendiri namun juga bersama-sama
dengan suaminya, mengenai biaya kuliah mensiasati mana yang skunder mana yang
primer alhamdulillah dapat teratasi.
“Pokoknya saya bangga menjadi mahasiswa S2 PMP UBBG Banda Aceh, “ucapnya
bersemangat dengan senyum sumringah.
Rektor pun
bangga mendengar tanggapan Ernawati sambil menyampaikan bahwa kerikil-kerikil
kecil dalam kehidupan itu hal yang biasa menjadi penyemangat dan pemotivasi
dalam kehidupan.
“Hadapi
dengan usaha dan doa insyaAllah pasti ada jalan keluar yang terpenting jangan
berpangku tangan, “Rektor memberikan semangat.
Sementara
itu Yendri Farma berharap Rektor dapat memberikan motivasi minimal sebulan
sekali. Guru-guru di Aceh Selatan sangat antusias untuk melanjutkan kuliah
meningkatkan kompetensi ke jenjang lebih tinggi.
Pertanyaan
terakhir disampaikan oleh Azhar yang merupakan mahasiswa semester III S2 PMP,
dalam kesempatan itu dia menyampaikan pembelajaran yang diberikan sudah bagus
dan diharapkan lebih bagus lagi serta memohon keringanan biaya perkuliahan di
semester akhir yang terasa agak memberatkan.
Rektor
menanggapi pertanyaan Azhar menyampaikan bahwa kedepan UBBG terus bertambah
tenaga dosen sendiri yang sudah menyelesaikan program doktornya.
Setiap
setahun tiga orang yang selesaikan program doktoralnya dan juga selain itu diselingi dengan mendatangkan dosen pakar baik dalam dari provinsi Aceh, nasional
bahkan internasional.
“Mengenai
biaya perkuliahan kita sudah duduk dengan tim yayasan, kampus, prodi, fakultas
dan telah memutuskan biaya tersebut tidak terlalu tinggi dan sesuai dengan yang
ditengah-tengahlah, “pungkasnya.
Tidak ada komentar