Media Silaturahmi: Pertemuan Kandidat Gubernur Aceh di Peringatan Maulid Nabi


Oleh Hamdan Budiman
*Pimpinan Redaksi koranaceh.net

Kesadaran akan pentingnya kolaborasi ini harus terus dibangun, tidak hanya saat pemilu, tetapi juga selepas terpilih.

Ahad, 13 Oktober 2024 menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Aceh, khususnya dalam konteks politik daerah. 

Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh nomor urut 01, Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi, dan pasangan nomor urut 02, Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fad), tampak akrab dalam sebuah acara penting yang digelar di Kediaman Anggota DPR RI, H Ruslan M Daud. 

Acara tersebut bukan hanya sekadar pertemuan politik, melainkan juga merupakan bentuk silaturahmi dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW serta syukuran, yang dihadiri oleh ribuan masyarakat Bireuen dan sekitarnya.

Kehadiran kedua pasangan calon di acara yang dihelat di Komplek Meuligoe Residen, Cot Gapu, Bireuen ini, menambah suasana hangat di tengah sengitnya kompetisi politik. 

Dalam momen yang bermakna ini, mereka juga ikut serta dalam menyantuni anak yatim, menunjukkan bahwa meski tengah bersaing, kepedulian terhadap masyarakat tetap menjadi prioritas.

Salah satu tokoh yang hadir, Tgk H Hasanoel Bashry HG, yang akrab dipanggil Abu Mudi, menegaskan pentingnya perhatian khusus dari kedua pasangan kepada masyarakat Aceh dalam berbagai bidang. 

Dalam kesempatan tersebut, ia mewakili sejumlah ulama menekankan perlunya dukungan dalam sektor keagamaan, pendidikan, sosial, budaya, dan ekonomi, khususnya terhadap pesantren. Hal ini menunjukkan betapa urgen dan relevannya isu-isu tersebut bagi masyarakat Aceh, yang kaya akan sejarah dan tradisi.

Tiga partai politik, yaitu PKB, Partai Gerindra, dan PAS Aceh, telah bersatu untuk mendukung pasangan Murdani Yusuf-Abdul Muhaimin (Mu’Min) sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Bireuen. 

Ini menandakan bahwa dalam Pilkada tahun ini, kolaborasi antar partai sangat penting untuk menjangkau masyarakat secara keseluruhan. 

Harapan dari para ulama, termasuk Abu Mudi, adalah agar pasangan Bustami-Fadhil dan Mualem-Dek Fad memberikan perhatian yang berkelanjutan kepada aspirasi rakyat Aceh, terlepas dari siapa yang terpilih nanti.

Dalam balutan suasana syukuran, Abu Mudi terlihat menggandeng tangan Bustami Hamzah dan Mualem, simbol persatuan dan harapan untuk masa depan daerah yang lebih baik. 

Momen ini menciptakan jembatan komunikasi antara elit politik dan masyarakat, mengingatkan bahwa tujuan utama dari setiap kebijakan publik adalah kesejahteraan rakyat.

Kesadaran akan pentingnya kolaborasi ini harus terus dibangun, tidak hanya saat pemilu, tetapi juga selepas terpilih. 

Keduanya harus komitmen untuk memenuhi janji-janji kampanye dan terus menjalin hubungan baik dengan masyarakat serta elemen-elemen sosial lainnya, terutama ulama dan lembaga pendidikan.

Dengan semangat yang ditunjukkan oleh masyarakat, ulama, dan para kandidat, diharapkan Aceh akan lebih berdaya dan sejahtera. 

Semoga pertemuan ini bukan hanya menjadi kenangan, namun juga langkah awal dalam sinergi untuk menghadapi tantangan yang ada demi masyarakat Aceh yang lebih berkeadilan dan sejahtera.




Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.