Peran Generasi Muda Dalam Melestarikan Budaya Aceh

Kauli *Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Serambi Mekkah

Kauli
*Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Serambi Mekkah

Budaya adalah aset berharga. Generasi muda Aceh harus aktif melestarikan budaya di era modern, manfaatkan media sosial dan ikut kegiatan seni.

koranaceh.net | Opini ‒ Budaya aceh adalah salah satu aset terbesar yang kita miliki. Mulai dari bahasa, adat istiadat, pakaian tradisional, hingga seni seperti tari maupun musik, semuanya mencerminkan jati diri rakyat aceh.

Namun, di tengah era globalisasi yang semakin modern, tentunya dalam misi melestarikan budaya lokal aceh akan memiliki berbagai tantangan yang akan di hadapi oleh generasi selanjutnya.

Baca Juga :
Berbagi dan Menawarkan Makanan dalam Tradisi Masyarakat Aceh

Sebagai penerus warisan budaya Aceh, tentunya kita memiliki peran penting dalam upaya pelestarian budaya di era modern ini. Kita tidak bisa hanya bangga pada budaya sebagai simbolis saja, tetapi kita juga harus aktif dalam pelestariannya.

Sayangnya, beberapa generasi muda sekarang sudah mulai mengarah ke budaya luar di banding budaya leluhurnya dan mulai melupakan sejarah tanah kelahirannya. Hal ini tentu menjadi keprihatinan bersama.

Peran generasi muda sangat penting karena merekalah yang akan melestarikan dan menentukan arah budaya mereka kedepannya, apakah tetap bertahan atau malah punah.

Di era digital ini, pelestarian budaya lokal tidak harus cara konvensional, kita bisa memanfaatkan platform media sosial, seperti TikTok, Instagram, Facebook, dan platform media sosial lainnya untuk memperkenalkan budaya aceh ke khalayak luas. Misalnya memperkenalkan adat aceh dalam menyambut bulan suci Ramadhan ataupun mempopulerkan baju adat khas aceh.

Baca Juga :
Menata Aceh Pasca Pilkada: Tantangan dan Harapan Pemerintahan Baru

Selain itu, kita juga bisa menggunakan cara lain seperti aktif dalam kegiatan seni budaya di kampus maupun komunitas lokal. Mengikuti pelatihan tari tradisional, berpartisipasi dalam festival budaya (PKA), hingga membuat kajian akademik tentang adat aceh adalah bukti nyata bahwa kita ikut berkontribusi dalam pelestariannya.

Melestarikan budaya Aceh bukan berarti kita ketinggalan zaman atau menolak perubahan, tapi bagaimana kita bisa menjaga akar identitas daerah sendiri sambil tetap relevan dengan perkembangan zaman.

Generasi muda Aceh harus sadar bahwa adat istiadat maupun budaya itu bukan sesuatu yang kuno, melainkan aset berharga yang harus di jaga dan di wariskan setiap generasinya. Karena kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi? [*]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.