Strategi Estivasi untuk Ekonomi Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19
![]() |
Rahmat Lidayani, SE, Ketua HMPS Ekonomi
Syariah UIN Ar-Raniry 2018
Oleh: Rahmat Lidayani, SE
Saat ini berbagai negara
di belahan dunia masih sangat disibukkan oleh pandemi covid-19, yakni suatu
wabah penyakit global dan telah tersebar secara luas di seluruh kawasan hingga
melampaui batas negara dan benua tak terkecuali Indonesia.
[Covid-19 (virus corona) merupakan
sebuah wabah yang telah termasuk pandemik yang dinyatakan oleh PBB].
Pada Kamis, 12 Maret 2020,
lembaga World Health Organization (WHO)
PBB menyatakan dalam sebuah rilis bahwa pandemi covid-19 kian terpapar dengan
jumlahnya yang semakin hari semakin bertambah.
Ketika sebuah virus menyebar
ke beberapa negara atau wilayah melampaui lokasi awal pewabahannya maka serta
merta itulah status covid-19 telah
dianggap sebagai pandemi.
Pandemi covid-19 kemudian membuat
negara-negara di dunia terus melakukan
penanganan ekstra supaya dapat bertahan di tengah kondisi yang sangat buruk,
baik terhadap bidang kesehatan sekaligus berdampak pula di bidang ekonomi pada
seluruh penduduk dalam negeri masing-masing.
Akibat situasi tersebut,
maka dunia saat ini sedang menghadapi dua peperangan yang sangat berbahaya
yaitu perang melawan pandemi global virus corona dan perang melawan krisis
ekonomi dalam negeri.
Indonesia merupakan salah
satu negara dengan persentase tingkat kematian tinggi di antara negara lain di dunia.
Berbagai cara dan kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah dalam memerangi
pandemi yang berimbas pada kesehatan dan ekonomi Indonesia saat ini.
Berdasarkan data yang
diperoleh dari (WHO) per hari ini 11 April 2020, kasus di Indonesia sudah
mencapai 3,512 sedangkan jumlah korban meninggal sebanyak 306 dan pasien sembuh
sebanyak 282.
Kondisi ini membuat status
Indonesia menjadi “Darurat Kesehatan” dan membuat seluruh penduduk negara harus
bergotong royong untuk dapat memutuskan rantai penyebaran covid-19 ini yaitu
dengan salah satu cara yaitu Social Distancing
(pembatasan aktifitas sosial).
Akibat yang terdampak dari
situasi pandemi covid-19 ini juga tak terlepas dari ekonomi, saat ini ekonomi
dunia tengah mengalami devisit baik pada negara maju maupun negara berkembang.
Kondisi ini menjadi pusat
perhatian pemimpin negara untuk serius dalam menyelesaikan persoalan yang
tengah menimpa negaranya saat ini. ‘Stay at home’ atau ‘di rumah aja’ dan ‘work
from home’ menjadi sebuah tagar yang sangat populer saat ini untuk
mengkampanyekan bahwa tempat yang aman saat ini adalah di rumah untuk
memutuskan rantai penyebaran covid-19.
Sebagai upaya untuk
menghadapi kondisi ekonomi yang bisa sangat berkemungkinan buruk di masa yang akan
datang, maka diperlukan sebuah strategi “estivasi” yang dapat dianggap bisa
menjadi sebuah cara untuk memerangi krisis ekonomi di masa datang.
Hingga sampai keadaan dunia
benar-benar dapat kembali stabil, strategi estivasi dapat diterapkan oleh
berbagai negara khususnya untuk Indonesia.
Istilah “estivasi” adalah
digunakan untuk menjelaskan bagaimana hewan yang tidur di tempat
persembunyiannya dan tidak aktif sementara waktu ketika suhu lingkungan sangat
panas dan baru akan keluar saat datangnya musim hujan.
Pemerintah perlu
menggunakan strategi ini untuk berusaha “menidurkan” sementara perekonomian yang
memang mulai lesu sejak pandemi covid-19.
Upaya estivasi ini tidak hanya
untuk menidurkan, tetapi pemerintah juga perlu mengatur swasembada bahan pokok
serta dapat memberikan bantuan keuangan langsung kepada para pekerja dan juga semua
pihak yang sangat memerlukannya, bantuan lainnya juga seperti sembako dan
keperluan lainnya yang bersifat penting untuk bisa bertahan hidup jika ekonomi
akan ditidurkan untuk sementara waktu.
Kebijakan Pemerintah
Indonesia yang telah memberlakukan beberapa kebijakan baru dalam mengatur ekonomi
saat ini patut diapresiasi, salah satunya adalah Refocusing dan realokasi APBN
dan APBN dengan fokus utama dalam pada 3 hal terpenting yaitu bidang kesehatan
terutama dalam upaya pengendalian covid-19, bantuan sosial (social safety net), serta insentif ekonomi
bagi pelaku usaha dan UMKM.
Selain itu juga adanya
stimulus ekonomi berupa kemudahan dan keringanan bagi kelompok terdampak,
khususnya UMKM dan sektor informal.
Apresiasi lainnya juga patut
disampaikan dengan adanya pembebasan tagihan listrik bagi pelanggan 450 VA dan
900 VA bersubsidi yang diberikan diskon 50%. Selain itu pemerintah juga telah
memberikan berbagai bantuan baik APD kepada medis dan juga bantuan lain seperti
sembako meski belum seluruh wilayah mendapatkannya.
Agar semakin berpengaruh
positif, maka kebijakan pemerintah tersebut oleh masyarakat harus turut
bergotong royong untuk dapat memerangi pandemi ini seperti halnya kaum kaya
yang memiliki harta lebih untuk dapat berbagi kepada fakir miskin atau pihak
yang sangat membutuhkan bantuan agar sama-sama bisa bertahan hidup serta mengkampanyekan
kegiatan donasi secara online di dalam negeri sebagai peran serta mendorong
keberhasilan strategis.
Di tengah pandemi ini,
memang tenaga medis berada pada garda terdepan, namun di sisi lain juga tak
kalah pentingnya adalah adanya kesadaran masyarakat yang menjadi tameng dalam
menangkal pandemi ini dengan social
distancing, karenanya konsep “estivasi” ini penting untuk diterapkan di samping
upaya-upaya lainnya seperti menggunakan masker saat keluar rumah, mencuci
tangan dengan sabun, serta menjaga jarak saat harus bekerja di luar rumah.
Demi menyempurnakan berbagai kebijakan yang disampaikan oleh pemerintah, maka semua pihak perlu terus bersinergi sehingga dengan demikian masyarakat juga harus sangat sadar bahwa tempat terbaik saat ini adalah di rumah dan berdiam untuk sementara waktu sampai masa pandemi ini selesai. “istirahat sesaat untuk masa depan yang lebih baik”.
Demi menyempurnakan berbagai kebijakan yang disampaikan oleh pemerintah, maka semua pihak perlu terus bersinergi sehingga dengan demikian masyarakat juga harus sangat sadar bahwa tempat terbaik saat ini adalah di rumah dan berdiam untuk sementara waktu sampai masa pandemi ini selesai. “istirahat sesaat untuk masa depan yang lebih baik”.
Tidak ada komentar