Upaya Dongkrang Ekonomi Pulo Aceh, BPKS Buka Pelayaran Perdana Perintis
![]() |
Plt. Kepala BPKS, Ir. Razuardi MT, Senin (8/6/2020). Foto: fb akun Razuardi |
Banda Aceh - Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) pada Minggu, 7 Juni 2020 melaksanakan pelayaran perdana KMP Papuyu sebagai Pelayaran Perintis Kedua jalur Ulee Lheu-Ulee Paya, dengan target peningkatan ekonomi masyarakat kepulauan tersebut, BPKS juga bermaksud menciptakan dorongan pembangunan aspek teknis kepelabuhanan dan aspek manajerial, Selasa (9/6/2020).
Melalui komunikasi via medsos, Plt Kepala BPKS, Ir. Razuardi MT menyampaikan harapan yang patut diapresiasi semua pihak terutama demi peningkatan kesejahteraan masyarakat Pulo Aceh.
Seyogianya kapal perintis Papuyu melakukan pelayaran kedua hari Sabtu, kemarin. Oleh karena diinformasikan air laut sedang surut maka pelayaran dilakukan hari ini, Minggu (7/6/2020), terang Razuardi.
Zailami, staf BPKS UPT Pulo Aceh, mengabarkan tentang kenyamanan pelayaran hari ini, namun disampaikan waktu tunggu di Pelabuhan Ulee Lheeu Banda Aceh tidak lama, sekira 10-15 menit saja.
Salah seorang penumpang pelayaran perdana tersebut menyampaikan tentang komentar pedagang kerupuk dengan sepeda motor merasa terbantu dari aspek finansial, biasanya ia mengeluarkan dana sebesar Rp100 ribu pulang-pergi (PP), dengan KMP Papuyu hanya Rp25 ribu sekali jalan.
Lain lagi info pengusaha pemasok barang, pengguna 'pick up' L-300, dengan lugas mengungkap tentang efisiensi ongkos bongkar muat yang hanya sekali jika melakukan penyeberangan dengan KMP Papuyu.
Pelayaran Perintis Perdana
Sebelumnya, pelayaran perintis sudah dimulai sejak Rabu, 3 Juni 2020 seperti yang diberitakan oleh kba.one bahwa BPKS dan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) melalui program Pelayaran Perintis Perdana.
Hal ini merupakan tindaklanjut hasil pertemuan Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh, BPKS, Dishub Aceh Besar, dan ASDP, Rabu, 5 Februari 2020, tentang pelayaran ke Pulo Breueh, Kecamatan Pulo Aceh yang termasuk wilayah kerja BPKS. pelayaran perdana ke Pulau Breuh, Aceh yang dituangkan dalam SK Dirjend Perhubungan Darat Kemenhub RI nomor KP.4550/AP.204/DRJD/2019 dan SK Gubernur Aceh nomor 552.3/05/2020.
Pelayaran perintis Pulau Aceh ini menggunakan dua kapal; perdana yang direalisasikan Kapal Roro dan KMP Papuyu, dengan jalur pelayaran Banda Aceh via Ulee Lheue- Pulo Aceh via Ulee Paya, kduanya merupakan lokasi pelabuhan perikanan yang dikelola BPKS dengan jarak tempuh kurang lebih 16 mile laut dengan waktu tempuh dua jam.
Agenda rutin pelayaran ini dilaksanakan setiap Rabu dan Sabtu dalam seminggu dengan harga tiket sesuai dengan Pergub Aceh nomor 8/2020, yakni untuk orang dewasa sebesar Rp22 ribu dan anak-anak Rp13 ribu.
Selain mengangkut orang, KMP Papuyu juga dapat memfasilitasi pengangkutan kendaraan bermotor berupa truk dan barang lainnya.
Kecamatan Pulo Aceh yang merupakan bagian dari Kabupaten Aceh Besar terdiri dari Pulo Nasi dan Pulo Breueh, dengan penduduk sekitar 4 ribu jiwa. Pulo Breueh lebih besar dengan jumlah penduduk yang lebih besar pula, yakni di atas 2.500 jiwa.
Untuk pelayanan Kapal Roro hanya dapat dilakukan di Pulo Nasi karena di pulau itu terdapat pelabuhan pendaratan, yaitu di Lamteng. Sedangkan angkutan warga Pulo Breueh biasa dilakukan dengan menggunakan boat kayu milik warga.
"Semoga melalui program pelayaran perintis Pulo Aceh ini harapan peningkatan ekonomi masyarakat di wilayah kepulauan dapat kian terdongkrak, sebagai fasilitas transportasi pula dalam mendukung pemasaran produksi masyarakat antar kawasan dari dan keluar Pulau Aceh," pungkas Razuardi.
Kapal Berangkat Dari Uleelheu, pukul 07.00 WIB
Memasuki Teluk Gugop, Pulo Breueh dan lalu Merapat di Ulee Paya, BPKS Zone, pukul 09.30 WIB
Sumber foto: fb akun Razuardi.
Tidak ada komentar