Hari Pertama Belajar Mengajar, Pemko Sabang Kunjungi Sejumlah Sekolah


Sabang - Walikota Sabang Nazaruddin SI Kom yang diwakili oleh Asisten I Pemko Sabang Andri Nourman AP M Si bersama Dandim 0112 Sabang, Kakan Kemenag dan Disdikpora setempat mengunjungi sejumlah sekolah pada hari pertama proses belajar mengajar berlangsung.

Peninjauan yang dilakukan Pemerintah Kota Sabang ke sejumlah sekolah tersebut dimaksudkan untuk meninjau langsung bagaimana pihak sekolah memberlakukan proses belajar mengajar dimasa new normal Covid-19.

Assisten I Pemko Sabang Andri Nourman AP M Si seusai melakukan peninjauan ke sekolah-sekolah mengatakan, dimulainya proses belajar mengajar hari ini sesuai dengan keputusan bersama empat Kementerian, yakni Kemendikbud, Kemenag, Kemenkes dan Kemendagri bahwa dalam masa Pandemi Covid-19, hanya daerah yang berzona hijau yang dapat melaksanakan proses pembelajaran secara tatap muka.

Pemeriksaan suhu tubuh kepada tim peninjau yang mengunjungi sekolah, tampak guru MTsN Sabang sedang memeriksa suhu badan Kakan Kemenag Kota Sabang, Senin (13/7).

Menurutnya, proses belajar mengajar secara tatap muka dapat dilaksanakan bagi siswa-siswi tingkat SMP dan SMA, sedangkan untuk sekolah dasar (SD) direncanakan baru akan dimulai pada bulan September mendatang.

"Hari ini merupakan hari pertama kita berlakukan proses belajar mengajar secara bertatap muka, namun itu hanya bagi sekolah tingkat SMP dan SMA, sedangkan untuk SD direncanakan pada bulan September nanti," sebutnya

Kendati demikian kata Andri Nourman, Pemerintah Kota Sabang mengharuskan bagi pihak sekolah untuk tetap memberlakukan protokol kesehatan di lingkungan sekolah selama proses pembelajaran.

Semua siswa-siswi diwajibkan mencuci tangan saat tiba di sekolah sebelum memasuki ruangan belara.

Pihak sekolah harus menyediakan tempat mencuci tangan agar para siswa sebelum masuk ruangan belajar diwajibkan terlebih dahulu mencuci tangan, demikian juga meja belajar harus dijarangkan antara satu dengan lainnya serta tetap memakai masker.

"Kami sudah menghimbau kepada pihak sekolah-sekolah melalui Disdikpora untuk menyiapkan dan menerapkan protokol kesehatan serta pengaturan waktu jam pembelajarannya, setiap harinya sekolah hanya boleh menerapkan 50 persen dari jumlah siswa keseluruhan," imbuhnya.

Disebutkan, hasil peninjauan yang telah dilakukan ke beberapa sekolah pihaknya melihat sekolah telah menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan himbauan pemerintah.

Ia berharap kegiatan proses belajar mengajar tersebut hendaknya dapat berjalan lancar, meski dalam keadaan pandemi Covid-19.

"Dalam kunjungan hari ini kami melihat antusias siswa-siswi yang masuk sekolah telah menerapkan protokol kesehatan dan pihak sekolah juga telah menyediakan termometer infrared untuk mengecek suhu tubuh siswa, bahkan setiap ruangan sekolah menyediakan handsanitaizer,' ujarnya. (EMK Muntadhir)

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.