IN MEMORIAM HOTEL ACEH; Saksi Sejarah Besar Rakyat Aceh Saat Sumbang 2 Pesawat untuk RI

Penulis Nab Bahany As saat diwawancarai oleh Metro TV dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan ke-74 RI di lokasi bekas Hotel Aceh, samping Mesjid Raya Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Foto: Fb akun Nab Bahany As.



Oleh: Nab Bahany AS
Jumat kemarin, 8 Agustus 2020, saya berbincang banyak dengan Metrotv di lokasi bekas Hotel Aceh, berada di samping Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.

Kenapa kami memilih lokasi di bekas Hotel Aceh, karena di bekas Hotel Aceh ini menyimpan sejarah besar rakyat Aceh dalam menyumbangkan 2 buah pesawat terbang bagi Republik Indonesia tahun 1948.

Di Hotel Aceh inilah Presiden Sukarno meminta rakyat Aceh, untuk menyumbang sebuah pesawat terbang sebagai modal awal Republik Indonesia yang baru merdeka selama 3 tahun (1945-1948).

Penyumbangan pesawat oleh rakyat Aceh dimaksudkan untuk dapat dimanfaatkan menjadi alat transportasi antar wilayah di Indonesia bahkan terbang ke luar negeri sebagai upaya guna melobi dukungan kemerdekaan Indonesia di kalangan dunia internasional.

Saat berada di Hotel Aceh ini Presiden Sukarno mengakatan:
"Saya tidak akan makan malam ini, sebelum adanya sebuah jawaban dari rakyat Aceh, apakah rakyat Aceh bersedia menyumbangkan sebuah pesawat untuk modal awal republik ini atau tidak", kata Sukarno pada tokoh-tokoh Aceh yang hadir dalam pertemuan di Hotel Aceh malam itu, 17 Juni 1948.

Permintaan Presiden Sukarno itu spontan saja dijawab oleh Ketua Gabungan Saudagar Indonesia Daerah Aceh (GASIDA), bahwa rakyat Aceh akan menyanggupi permintaan presiden Sukarno.

Hebatnya lagi, presiden Sukarno hanya meminta satu sumbangan pesawat terbang merek Dakota dari rakyat Aceh. Tapi malam itu, ketua GASIDA Aceh menyatakan akan menyumbang dua buah pesawat terbang sekaligus merek Dakota kepada Republik Indonesia.

Yang satu pesawat murni disumbangkan pengusaha-pengusaha Aceh yang tergabung dalam GASIDA, sedangkan pesawat yang satu lagi adalah sumbangan dari rakyat Aceh secara umum.

Harga satu pesawat terbang merek Dakota saat itu lebih kurang 25 kilogram emas murni. Dua pesawat berarti rakyat Aceh saat itu berhasil mengumpulkan 50 kilogram emas untuk membeli dua buah pesawat terbang, yang disumbangkan Aceh kepada republik ini.

Itu antara lain yang kami perbincangkan bersama Metro Tv untuk program tayang menyambut 75 kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2020 mendatang.

*Penulis adalah budayawan serta pemerhati sejarah Aceh.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.