Suguhan Konten Seni Virtual di Chanel YouTube Taman Budaya Aceh September
Banda Aceh - Medio September 2020 suguhan konten Seni Virtual di Chanel YouTube Taman Budaya Aceh kembali dapat dinikmati. Dibuka dengan Pertunjukan Teater Pagi Bening yang dibawakan oleh Sanggar Karya Artistika, merupakan naskah Serafin dan Jouquin Alvarez Quintaro dengan tajuk "Theater Showcase", Selasa (2/9/2020).
Jika saat ini masyarakat seni mengalami sepinya tontonan pertunjukan seni budaya, khususnya pementasan teater, namun hal itu tidak terjadi di Aceh, melalui adanya program seni virtual berupa pagelaran dan pertunjukan kesenian yang difasilitasi Dirjen Pendidikan dan Kebudayaan RI bersama prakarsa Taman Budaya Aceh tetap menghasilkan produktifitas karya.
Tayang 48 menit 21 detik, 'Pagi Bening' ditampilkan oleh 10 pemain; Tri Septi S, Azza Tatyana, Andri W, Miftahul Jannah, Mahfud R, Rahmad Aulia, Riskitullah, Putri Riswana, Dendy Swaran juga Nur Ina. Pagi Bening berupa kisah seorang wanita tua yang dulunya semasa muda cantik dan menarik namun ia gagal meraih cinta di usia muda.
Selanjutnya pada medio September 2020 dapat juga dinikmati suguhan para seniman Aceh berupa Pertunjukan Teater ”A(no®mal)l” Komunitas Seni Tanda Tanya, komunitas ini sebelumnya cukup produktif di bidang seni peran panggung sepanjang 2019 yang lalu
Mereka telah memproduksi berbagai judul karya teater, antaranya; Nomophobia di Taman Seni Budaya 2018, Drama Musikal Tsunami di Museum Tsunami 2018, Monolog Balada Sumarah 2019, Monolog Dokter Jawa 2019.
Komunitas Seni Tanda Tanya juga berhasil meraih prestasi sebagai Pemenang Pertunjukan Teater Terbaik dan Penata Cahaya Terbaik pada even Gampong Teater 2019.
Konsep gerak yang cukup teatrikal diperankan oleh para aktor Komunitas Seni Tanda Tanya melalui ”A(no®mal)l” kali ini cukup menarik, utamanya dalam mengekspos makna pandemi ke dalam karya seni peran.
Dengan salah satu tujuan pertunjukannya, komunitas ini bermaksud menambah literatur apresiasi penonton terhadap seni pertunjukan khususnya pertunjukan teater kontemporer di Aceh.
Tim produksi yang terdiri dari Pimpro Andi S, dramaturgi oleh Fani DS, penata lighting oleh Andi Saputra, penata musik Fikran Yandy S, penata artistik Dwindy Cufara menghasilkan kompilasi dramatik dari para aktornya; Muna Resty, Maghfirah MBP, Izzaturahmah dan Miko.
Tidak ada komentar