Aceh Besar Gelar Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana
Jantho – Bupati Aceh Besar Ir H Mawardi Ali bertindak selaku inspektur
Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana di Lapangan Bungong Jeumpa, Kota Jantho,
Rabu (11/11/2020). Hadir dalam kesempatan itu, Forkopimda Aceh Besar, Plt Sekda
Aceh Besar Abdullah SSos, para Asisten Setdakab, kepala OPD, para camat, TNI,
Polri, Tagana, personil BPBD, dan tokoh-tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali mengungkapkan,
semua pihak mewaspadai segala bentuk kejadian bencana yang mungkin terjadi.
Karena bencana selalu terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat diduga. “Oleh
karena itu kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi bencana sangat penting
agar mampu melakukan tindakan untuk mengurangi risiko ketika terjadi bencana,”
katanya.
Kesiapsiagaan masyarakat, sambung Mawardi Ali, adalah segala upaya
untuk menyiapkan kemampuan masyarakat agar dapat merespon kejadian bencana
secara cepat dan tepat. Sebab, Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu
kabupaten di Provinsi Aceh yang mempunyai potensi yang cukup tinggi terhadap
berbagai macam bencana, baik bencana alam maupun non-alam. Dengan beragamnya
potensi bencana di Kabupaten Aceh Besar, maka diperlukan upaya kesiapsiagaan
dalam penanggulangan bencana.
Bupati Aceh Besar melanjutkan, saat ini dengan adanya ancaman global
yaitu masuknya penyakit-penyakit infeksi baru ke wilayah Indonesia sejak Maret
2020 yang berpotensi menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang
meresahkan dunia. Dalam konteks inilah, diperlukan deteksi dini dan respon
cepat, baik di pintu masuk negara maupun di tingkat masyarakat.
Sekarang, menurutnya, kita sedang mengalami bencana non alam berupa
pandemi Covid-19 dimana dengan adanya lonjakan kasus ini harus menjadi
perhatian kita semua, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah untuk mencegah
meluasnya penularan dan penyebaran virus corona di Kabupaten Aceh Besar.
“Melalui kegiatan Apel Siaga Bencana ini saya mengharapkan partisipasi
dari seluruh elemen, baik pemerintah,
masyarakat maupun dunia usaha agar bisa bekerja sama dalam penanganan setiap
kejadian bencana yang terjadi dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar ke depannya,”
katanya.
Selanjutnya Mawardi Ali mengemukakan, upaya kesiapsiagaan adalah suatu
siklus yang secara berurut mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pelatihan,
penyiapan sumber daya peralatan, latihan, evaluasi, tindakan koreksi dan
mitigasi. Siklus ini mengisyaratkan bahwa kegiatan kesiapsiagaan tidak pernah
berhenti tetapi selalu dinamis karena dituntut adanya tindakan koreksi untuk
perbaikan langkah kesiapsiagaan berikutnya, guna menjadikan masyarakat yang
tangguh dalam menghadapi bencana.
Penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana, sebutnya, merupakan tanggung jawab semua pihak. Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah dan pihak nonpemerintah merupakan hal penting dalam upaya pengurangan risiko bencana. Melalui apel siaga ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup, sesuai fungsi dan peran masing-masing, guna menunjang tugas dan pengabdian kepada masyarakat.
Tidak ada komentar