Wakil Ketua DPRA Diminta Perjuangkan Sarana dan Prasarana Peningkatan Mutu Pendidikan
Blangpidie – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Safaruddin berkunjung ke SMAN 1 Aceh Barat Daya (Abdya) dalam kegiatan resesnya, Senin (5/4/2021). Dalam pertemuan dengan jajaran guru dan pelajar di sekolah itu, Safaruddin diminta untuk memperjuangkan saranan dan prasarana untuk menunjang peningkatan mutu pendidikan di sekolah itu.
Kepala Sekolah SMAN 1 Abdya, Rina S, berharap kepada Wakil Ketua DPRA
yang juga pernah mengenyam pendidikan di SMAN 1 Abdya tersebut dapat
memperjuangkan sarana dan prasarana pendukung untuk peningkatan mutu pendidikan
di sekolah yang dipimpinnya.
“Sarana dan prasarana di sekolah ini, masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kami harap bapak memperjuangkan berbagai sarana dan
prasarana untuk meningkatkan mutu pendidikan anak-anak di sekolah ini,”
harapnya.
Rina menjelaskan, adapun kebutuhan
untuk penunjang peningkatan mutu pendidikan di SMAN 1 Abdya yakni
revitalisasi gedung yang menurutnya saat ini beberapa bangunan sudah tidak
layak dikarenakan sekolah itu tidak memiliki lahan untuk penambahan bangunan,
revitalisasi ruangan kelas, serta laboratorium dan perpustakaan yang kondisinya
saat ini masih tidak layak.
"Yang terpenting adalah fasilitas-fasilitas untuk proses
pendidikan guna meningkatkan kemampuan para siswa," harapnya.
Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua DPRA yang merupakan alumni SMAN 1
Abdya itu juga diminta untuk memperjuangkan kesejahteraan bagi guru kontrak.
Sedangkan perwakilan pelajar menyampaikan agar Safaruddin dapat memprjuangkan
beasiswa bagi pelajar yang berpretasi di bidang non akademik.
Wakil Ketua DPRA Safaruddin dalam kesempatan itu mengatakan, dirinya
akan mencatat dan menyampaikan sejumlah persoalan yang disampaikan para guru
tersebut untuk diteruskan nantinya ke Komisi VI DPRA.
“Ini nanti akan menjadi PR saya. Persoalan ini akan saya sampaikan
semuanya ke Komisi VI DPRA untuk dibahas nantinya dengan Dinas Pendidikan Aceh,
khususnya menyangkut kesejahteraan guru kontrak. Jangan beban kerjanya saja
yang berat, tapi apa yang mereka dapat tidak sesuai,” ungkapnya.
Selain itu, Safaruddin menyatakan dirinya sepakat bahwa para tenaga
didik dalam menjalankan tugasnya harus didukung dengan sarana dan prasarana
penunjang pendidikan.
“Menyangkut sarana dan prasarana, saya sepakat hal tersebut harus
diperjuangkan. Jika kita berbicara sumber daya manusia, tetapi itu tidak
didukung dengan sarana dan prasarana penunjang pendidikan itu omong kosong
juga. Guru jika tidak didukung pelatihan, pembekalan atau bimbingan teknis,
maka peningkatan mutu pendidikan akan sulit dilakukan,” ungkapnya.
Sementara itu, terkait beasiswa bagi pelajar yang berprestasi di bidang
non akademik, Safaruddin mengatakan hal tersebut juga nantinya akan menjadi
pembahasannya bersama Pemerintah Aceh, agar pada 2022 nantinya dapat
dialokasikan beasiswa tersebut.
“Tapi lebih baik lagi para pelajar yang berprestasi di bidang non
akademik, juga didukung dengan prestasi akademik,” harapnya.
Selaku Wakil DPRA yang membidangi pendidikan, Safaruddin mengatakan
dirinya akan fokus untuk mendukung apapun yang dibutuhkan dalam peningkatan
mutu pendidikan di Aceh.
“Saya akan fokus dalam bidang pendidikan, karena bagi saya peningkatan
mutu pendidikan di Aceh sangat penting. Apalagi persoalan kemiskinan itu juga
dipengaruhi akibat rendahnya mutu pendidikan di Aceh. Maka dari itu, mustahil
jika kita menyelesaikan persoalan kemiskinan, jika persoalan pendidikan atau
sumber daya manusia itu tidak dibenahi,” pungkasnya. []
Tidak ada komentar