Pemko Banda Aceh; Peringatan Persaudaraan Aceh - Turki 2022 Dipusatkan di Bitay

Iskandar S. Sos, M. Si mewakili Pj Walikota Banda Aceh H. Bakri Siddiq, SE, M. Si 

saat menyampaikan kata sambutan Haul Tgk Chik Dibitay 

dan Peringatan Persaudaraan Aceh-Tuki, Kamis (17/11/2022).

Banda Aceh - Selain bertepatan Haul Tengku Dibitay, tahun ini peringatan Persaudaraan antara Aceh Darussalam dengan Negara Turki berlangsung di Gampong Bitay, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh, Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh bersama Yayasan Tengku Chik Di Bitai bersama Dinas Pariwisata menggelar refleksi atas hubungan diplomatik dan patriotik Turki di Aceh, Jumat (18/11/2022).

Mewakili Pj Walikota Banda Aceh, H. Bakri Siddiq, SE, M. Si, Staf Ahli Walikota Iskandar, S. Sos, M. Si menyampaikan berbagai paparan pentingnya mengenang sebagai refleksi persaudaraan Aceh-Turki serta bentuk keberlangsungan hubungan di era masa kini, Aceh khususnya Banda Aceh merupakan daerah yang menyimpan bukti sejarah perjuangan bangsa Turki saat membantu Kerajaan Aceh Darussalam ketika menghadapi serangan Portugis yang ingin menguasai tanah Aceh.

Di hadapan hadirin yang hadir dalam pelaksanaan Haul Tgk Dibitay terdapat Makam Pasukan Turki Usmani, karena peringatan Haul dilaksanakan di kawasan Kompleks Situs Cagar Budaya Makam Tgk Cik Dibitay. Usai membacakan wirid yang diikuti santri yang dipimpin Tgk Bulqaini, selawat dan acara formal, kegiatan Haul juga dilengkapi dengan paparan penceramah Ameer Hamzah terkait 5 keutamaan refleksi.

Para peserta tamu undangan Haul Tgk Chik Dibitay 

& Peringatan Persaudaraan Aceh-Turki, Kamis (17/11/2022).

Panitia yang didominasi dari Yayasan Tengku Chik Di Bitay dan Darud Donya mengapresiasi inisiator dan sokongan utama dari Pemerintah Kota Banda Aceh, Dinas Pariwisata Banda Aceh, karenanya, melalui sambutan ketua panitia, Cut Putri selaku juga Ketua Darud Donya menyampaikan rasa haru dan apresiasi yang tinggi atas keikutsertaan aktif semua pihak khususnya Pemko Banda Aceh dalam penyelenggaraan Haul Tgk Dibitay dan Peringatan Persaudaraan Aceh - Turki kali ini.

Melalui sambutan Pj. Walikota Banda Aceh yang disampaikan Iskandar, diketahui bahwa pengaruh Turki dalam membangun Aceh di masa lalu sangat kuat, karenanya penyelenggaraan Haul dan Persaudaraan terhadap Tokoh dan Bangsa Turki sangat tepat sebagai upaya merefleksikan perjalanan pembangunan Aceh, khususnya Kota Banda Aceh.

"Peradaban yang pernah terbangun di masa Tgk Dibitay, suatu negara, peradabannya akan terbangun jika membuka diri, melakukan komunikasi sehingga terjadi transformasi ilmu pengetahuan, kebudayaan, teknologi maupun industri, mengapa Aceh pada masa dulu sangat disegani pada masa kejayaannya? karena Aceh membuka diri kepada negara lain untuk membangun hubungan diplomatik yang saling menguntungkan di antara kedua belah pihak," Papar Iskandar.

Pada masa Sultan Iskandar Muda, Aceh membangun komunikasi dalam hubungan diplomatik dengan berbagai negara, sehingga terjadi transformasi, baik itu budaya, ilmu pengetahuan, teknologi maupun industri, sehingga Kerajaan Aceh Darussalam yang dipimpin Sultan Iskandar Muda terkuat di Asia Tenggara, disegani oleh negara lain.

"Sejak tidak membangun komunikasi, hubungan diplomatik, maka Aceh mengalami keterpurukan, sehingga situasi Aceh kemudian menjadi lemah, sehingga mudah diserang oleh negara yang lebih kuat, oleh Portugis, Belanda, keberpihakan kepada Aceh oleh Inggris juga Turki tetap tidak mampu memberikan pengaruh berarti, sehingga Aceh melemah," jelasnya.

Perang Aceh di masa lalu menjadi sejarah panjang yang membawa berbagai kehilangan dan meskipun demikian, Aceh tidak pernah takluk dikalahkan, sejak tergabung dengan Indonesia sekalipun, sejarah kembali berulang Turki pada 2004 kembali mengirimkan bala bantuannya kepada Aceh ketika gempa dan Tsunami Aceh mengakibatkan kelumpuhan khususnya di Banda Aceh.

Di sesi formal, acara Haul Tgk Chik Dibitay dan peringatan Persaudaraan Aceh-Turki turut hadir perwakilan Turki, pengurus Dewan Mesjid Internasional, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota Banda Aceh dari PKS, para tokoh pencinta sejarah Aceh dan simpatisan hubungan Aceh-Turki.

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.