Irwan Djohan Janji Dorong Peluang Kerja Disabilitas dan Ekonomi Kreatif
Banda Aceh - Teuku Irwan Djohan, calon Walikota Banda Aceh nomor urut 4, menyampaikan rencana komprehensifnya untuk mendukung kelompok disabilitas serta generasi muda menghadapi tantangan dunia kerja dan ekonomi kreatif. Hal itu disampaikannya dalam acara " Meja Berucap Offcam: Bedah Gagasan Irwan Djohan" yang berlangsung di Bara Kopi, Pango Raya, Kota Banda Aceh pada Rabu malam, 13 November 2024.
Irwan menyoroti
pentingnya inklusivitas ketenagakerjaan bagi penyandang disabilitas. Ia menegaskan
rencananya memberikan kuota satu tenaga kerja disabilitas di setiap kantor
pemerintahan Kota Banda Aceh. "Saya sudah menyampaikan secara gamblang
dalam debat kandidat, ini adalah janji yang Insya Allah akan diwujudkan dalam
lima tahun ke depan," ujarnya.
Ia juga
berencana mengeluarkan Peraturan Walikota (Perwal) untuk mendorong sektor usaha
swasta seperti kafe, restoran, hotel, dan barbershop di Banda Aceh agar
mempekerjakan minimal satu tenaga kerja disabilitas. "Sebagai langkah
awal, kita akan mulai dengan himbauan. Dan perusahaan yang mempekerjakan
disabilitas akan mendapatkan insentif berupa pengurangan pajak,"
tambahnya.
Komitmen Irwan tidak berhenti di situ. Ia mengungkapkan rencana pembentukan Banda Aceh Creative Hub, sebuah fasilitas yang dirancang untuk mendukung pelatihan dan pengembangan berbagai profesi, termasuk bagi penyandang disabilitas. Fasilitas ini menawarkan beragam jenis pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja. "Kami ingin saudara-saudara disabilitas tidak hanya mampu mengembangkan potensi secara individu tetapi juga memiliki peluang bekerja di kantor-kantor atau sektor swasta," jelasnya.
Banda Aceh Creative Hub juga diharapkan menjadi pusat pengembangan ekonomi kreatif dan digital bagi generasi muda. Fasilitas ini akan menyediakan studio editing, ruang meeting, laboratorium UMKM, hingga studio untuk pembuatan podcast dan channel YouTube. "Semua fasilitas ini bisa digunakan secara gratis, sehingga generasi muda tidak lagi terbebani biaya sewa," tutur Irwan.
Mantan Wakil Ketua
DPR Aceh periode 2014-2019 tersebut juga menyinggung pentingnya menyesuaikan
sistem pendidikan dan pelatihan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Banda
Aceh, jelasnya, harus beralih dari ekonomi kerakyatan menuju ekonomi digital
dan kreatif seiring dengan kemajuan teknologi di era Revolusi Industri 4.0.
Pada kesempatan
yang sama, Komunitas Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna rungu Indonesia (GERKATIN)
Aceh yang hadir dan menyampaikan aspirasi mereka terkait aksesibilitas layanan
serta kesempatan kerja turut mengapresiasi penyelenggara karena menghadirkan
Juru Bahasa Isyarat (JDI) sebagai wujud dukungan terhadap mereka.
"Kami
sangat berharap program ini bisa diwujudkan, karena selama ini belum ada
perhatian seperti ini," tutur Rikal, anggota GERKATIN Aceh, yang diterjemahkan ahli bahasa isyarat dari komunitas berucap.
Dengan visi dan program yang disampaikan, Teuku Irwan Djohan optimis dapat membawa perubahan bagi Banda Aceh dalam lima tahun mendatang, khususnya untuk menciptakan kota yang inklusif dan berdaya saing di era digital.
Tidak ada komentar