OJK: BIK 2024 Lampaui Target, Akses Produk Keuangan Capai 9,5 Juta

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi. (Foto:OJK)

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan Program Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 yang berlangsung selama Oktober mencatat peningkatan signifikan dengan total akses ke produk dan layanan keuangan sebanyak 9.509.528, atau naik 19,82 persen dibandingkan dengan capaian BIK 2023. Angka ini juga melampaui target kenaikan 10 persen yang ditetapkan pada awal program di Balikpapan, 5 Oktober lalu.

“Capaian ini melebihi target yang kami tetapkan saat Kick Off BIK 2024," kata Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK dalam keterangannya pada Jum'at, 7 November 2024.

Friderica menambahkan bahwa kegiatan BIK 2024 berhasil menggelar 6.137 aktivitas edukasi dan akses keuangan, meningkat 3.286 kegiatan dari BIK tahun sebelumnya, dengan total peserta mencapai 6.478.027 orang.

Rincian capaian akses keuangan selama BIK 2024 meliputi pembukaan rekening, polis, dan akun di berbagai industri jasa keuangan sebagai berikut:

  • Industri Perbankan: 3.547.861 rekening baru
  • Industri Pasar Modal: 156.537 rekening efek
  • Industri Perasuransian: 745.218 polis asuransi
  • Industri Pembiayaan: pembiayaan kepada 764.201 debitur
  • Industri Pergadaian: 3.438.854 rekening gadai
  • Industri Fintech: 856.857 akun baru

Dengan tema Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif, program ini melibatkan partisipasi aktif dari pelaku usaha jasa keuangan di seluruh Indonesia, baik sektor perbankan maupun non-bank, termasuk pasar modal konvensional dan syariah. 

Rangkaian kegiatan BIK 2024 diawali dengan Road to BIK pada September, disusul dengan berbagai acara edukasi keuangan sepanjang Oktober, seperti seminar, webinar, dan program Goes to School/Campus. Selain itu, BIK juga mengadakan klinik konsultasi produk keuangan, training bagi pelatih/fasilitator, serta program outreach untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap produk jasa keuangan.

Program BIK 2024 juga turut memfasilitasi pembukaan rekening dan produk keuangan lainnya, pemberian kredit dan pembiayaan kepada masyarakat serta pelaku usaha kecil dan mikro melalui kegiatan product/business matching, serta kampanye literasi dan inklusi keuangan secara masif.

Friderica menambahkan, kesuksesan BIK 2024 tidak terlepas dari kolaborasi kementerian/lembaga, asosiasi, dan pemangku kepentingan lain. “Sinergi ini diharapkan terus berlanjut untuk mencapai target inklusi keuangan 90 persen pada 2024 dan 98 persen pada Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

BIK merupakan bagian dari inisiatif OJK yang juga didukung oleh Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dan menjadi bagian dari Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang dicanangkan pada 22 Agustus 2024. Sejak pertama kali diadakan pada 2016, BIK bertujuan mendorong peningkatan pemahaman dan penggunaan layanan keuangan masyarakat di Indonesia.

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.