Khairan Husaini: Membangun Ekonomi Aceh, Mualem-Dek Fadh Perlu Strategi Terarah & Berkelanjutan

Dirut PT Barsela, Khairan Husaini. (Foto: Dok. koranaceh.net). 
Dalam pandangannya, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Mualem-Dek Fadh perlu memprioritaskan sektor investasi, pemberdayaan masyarakat, serta penguatan hubungan dengan pemerintah pusat agar dapat mencapai pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Aceh.

Banda Aceh - Pembangunan ekonomi Aceh membutuhkan strategi yang terarah dan berkelanjutan agar seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan dampaknya. Hal ini disampaikan oleh Khairan Husaini, Direktur Utama PT Barsela, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor, levensir, percetakan, perkebunan, serta ekspor-impor, yang berkantor pusat di Alue Bilie Darul Makmur, Nagan Raya.

Khairan, yang tinggal di Kuala Batee, Aceh Barat Daya, menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Mualem-Dek Fadh, ada beberapa aspek penting yang perlu dijadikan prioritas untuk menggerakkan ekonomi Aceh.

Investasi Strategis, Sinergitas & Pemberdayaan Komunitas

"Pariwisata, pertanian, dan energi terbarukan adalah sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan. Keindahan alam dan kekayaan budaya Aceh dapat menjadi magnet wisatawan, sementara sektor pertanian lokal mampu mengurangi ketergantungan pada barang impor," ujar Khairan dalam keterangannya kepada koranaceh.net, Selasa, 24 Desember 2024.

Ia juga menambahkan bahwa energi terbarukan dapat menjadi sektor unggulan. "Dengan teknologi yang semakin maju, energi terbarukan tak hanya mencukupi kebutuhan lokal tetapi juga bisa menjadi komoditas ekspor," katanya.

Menurut Khairan, hubungan harmonis dengan pemerintah pusat adalah kunci untuk memaksimalkan potensi daerah. Upaya memperjuangkan perpanjangan Dana Otonomi Khusus (Otsus) tentu harus menjadi prioritas. "Dengan dukungan finansial yang lebih besar, Aceh bisa melaksanakan program pembangunan yang lebih luas."

Tak lupa, ia pun menekankan bahwa masyarakat harus menjadi subjek utama dalam pembangunan. Dengan melibatkan komunitas lokal dalam setiap program, manfaatnya dirasakan langsung oleh mereka. "Masyarakat lokal lebih mungkin menjaga keberlanjutan sumber daya alam yang mereka gunakan," tuturnya.

Komunikasi, Kualitas SDM serta Infrastruktur Juga Perlu Diperhatikan

Khairan juga menyoroti pentingnya komunikasi yang efektif dengan masyarakat melalui media massa dan media sosial. Transparansi dan komunikasi yang baik, ujarnya, akan membangun kepercayaan masyarakat serta meningkatkan partisipasi dalam pembangunan.

Ia pun menyarankan agar tokoh-tokoh berpengaruh, baik lokal maupun nasional, dilibatkan dalam mendukung pembangunan Aceh. "Dukungan mereka, baik dalam bentuk kebijakan maupun pengalaman, sangat berharga untuk kemajuan Aceh," katanya.

Selain itu, kualitas sumber daya manusia juga perlu ditingkatkan. Program pendidikan dan pelatihan yang relevan, paparnya, akan meningkatkan kompetensi tenaga kerja Aceh, sehingga mereka mampu bersaing di pasar kerja.

Terakhir, Khairan menekankan perlunya pengembangan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya. Ini akan meningkatkan mobilitas sehingga roda perekonomian pun berputar dengan lancar. "Infrastruktur yang baik akan mempercepat roda ekonomi," ucapnya.

Jika semua strategi ini dilaksanakan dengan baik, Khairan yakin Aceh akan menjadi contoh daerah yang berhasil dalam pembangunan ekonomi. "Kesejahteraan masyarakat adalah tujuan utama. Dengan kerja sama semua pihak, saya yakin Aceh bisa mencapainya," pungkasnya.


Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.