Moral Call: Kemewahan Seorang Leader

Hamdan Budiman, Pemred Koran Aceh

Hamdan Budiman
*Pemred Koran Aceh 

Moral call sebagai kemewahan sejati seorang pemimpin. Lebih berharga dari pangkat dan materi.

koranaceh.net Dalam konteks kepemimpinan, sering kali kemewahan diartikan sebagai simbol status, kekayaan, atau fasilitas yang melekat pada posisi seseorang. 

Namun, sesungguhnya kemewahan seorang pemimpin tidak terletak pada harta, pangkat, atau fasilitas yang ia miliki, melainkan pada tanggung jawab moral yang menyertai setiap keputusan dan tindakan.

Moral call—panggilan moral—adalah kemewahan sejati seorang leader, karena tidak semua orang mampu mengemban beban itu dengan konsistensi, integritas, dan ketulusan.

Seorang pemimpin bukan hanya pengatur strategi, melainkan juga teladan yang menginspirasi. Panggilan moral menuntut seorang leader untuk menempatkan nilai kebenaran, keadilan, dan kepedulian di atas kepentingan pribadi.

Dalam situasi sulit, kemewahan itu teruji: ketika ia berani mengambil keputusan yang mungkin tidak populer, tetapi benar secara etis. Pemimpin yang mengutamakan moral call mampu menjaga kepercayaan, yang merupakan modal terbesar dalam kepemimpinan.

Kemewahan seorang leader juga tercermin dalam kemampuannya untuk mendengarkan. Di tengah hiruk-pikuk ambisi dan kepentingan, mendengar suara hati nurani dan suara rakyat adalah bentuk kemewahan yang tidak ternilai. 

Tidak semua pemimpin memiliki kerendahan hati untuk mendengar, karena banyak yang terjebak dalam gemerlap kekuasaan. Padahal, dari mendengar itulah tumbuh empati, dan dari empati lahir kebijakan yang berorientasi pada kebaikan bersama.

Selain itu, moral call menuntun pemimpin untuk bertanggung jawab tidak hanya pada keberhasilan, tetapi juga pada kesalahan. Kejujuran untuk mengakui kekeliruan dan keberanian untuk memperbaikinya adalah kemewahan yang semakin jarang ditemui. 

Dunia modern sering kali mengukur keberhasilan dengan angka, keuntungan, dan prestasi materi, padahal ukuran yang lebih hakiki adalah seberapa jauh seorang leader berpegang pada prinsip moral dalam setiap langkahnya.

Pada akhirnya, kemewahan seorang leader bukanlah mobil mewah, gedung megah, atau kekuasaan besar. Kemewahan sejati adalah ketika ia mampu menjadikan panggilan moral sebagai kompas kepemimpinan. 

Dari sana lahirlah kepercayaan, keteladanan, dan warisan yang abadi—sesuatu yang lebih berharga daripada sekadar simbol materi. [*]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.