Polda Aceh Apresiasi Pers atas Peran Meredam Situasi saat Unjuk Rasa

Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin didampingi Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Aceh, HT Anwar Ibrahim menandatangani Perjanjian Kerja Sama (LKS) Antara Bidang Humas Polda Aceh dengan PWI Aceh tentang Joint Press Conference dalam Rangka Pengawalan Ketahanan Pangan Nasional di Kantor PWI Aceh, kawasan Simpang Lima, Banda Aceh, Kamis, 4 September 2025. (Foto Meylida Abdani/PWI Aceh).
Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin didampingi Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Aceh, HT Anwar Ibrahim menandatangani Perjanjian Kerja Sama (LKS) Antara Bidang Humas Polda Aceh dengan PWI Aceh tentang Joint Press Conference dalam Rangka Pengawalan Ketahanan Pangan Nasional di Kantor PWI Aceh, kawasan Simpang Lima, Banda Aceh, Kamis, 4 September 2025. (Foto Meylida Abdani/PWI Aceh).

Polda Aceh apresiasi pers atas pemberitaan sejuk yang dinilai meredam situasi saat unjuk rasa dan menjaga kondisi Aceh tetap kondusif.

koranaceh.net – Kepolisian Daerah Aceh mengapresiasi insan pers yang dinilai berperan penting dalam menjaga kesejukan pemberitaan dan meredam situasi saat aksi unjuk rasa berlangsung di sejumlah daerah, termasuk di Banda Aceh.

Apresiasi itu disampaikan Kapolda Aceh Brigjen Marzuki Ali Basyah melalui Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Joko Krisdiyanto, dalam audiensi dengan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh di Banda Aceh, Kamis, 4 September 2025.

“Kami sangat menghargai bagaimana rekan-rekan media mampu menyajikan berita dengan tenang, proporsional, dan tidak terprovokasi oleh narasi yang dapat memperkeruh keadaan,” kata Joko.

Menurut abituren Akademi Kepolisian 1991 itu, unjuk rasa merupakan bagian dari hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat dalam negara demokrasi. Namun, ia menekankan bahwa pemberitaan yang menyejukkan dari media berkontribusi besar dalam mencegah eskalasi konflik dan mengurangi potensi gesekan di lapangan.

“Informasi yang cepat dan akurat dari pers membantu masyarakat memahami situasi dengan jernih. Ini sekaligus menghindarkan kesalahpahaman yang dapat memicu keresahan,” tambahnya.

Ia menjelaskan, Polda Aceh selalu membuka ruang komunikasi dengan media, baik untuk menyampaikan perkembangan situasi maupun menjawab isu yang berkembang.

Menurut Joko, kolaborasi tersebut diharapkan mampu memperkuat kepercayaan publik terhadap Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Bumi Serambi Mekah.

“Mari kita bersama-sama mengedepankan jurnalisme atau pemberitaan damai dan sejuk untuk menjaga Aceh agar tetap kondusif, dengan mengutamakan kepentingan masyarakat, persatuan, dan keselamatan bersama,” tuturnya.

Apresiasi Polda Aceh ini sekaligus menegaskan bahwa keberhasilan menjaga stabilitas sosial tidak hanya ditentukan oleh aparat keamanan, melainkan juga oleh peran pers yang mampu menyalurkan informasi berimbang dan menenangkan publik di tengah dinamika demokrasi. [*]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.