Jefri Desak Pemerintah Kota Subulussalam Bantu Logistik Mahasiswa Tak Bisa Pulang Kampung
Subulussalam - Pemerintah segera membantu para pelajar/mahasiswa dan pekerja asal Kota Subulussalam di beberapa daerah, khususnya di Jawa yang tengah melakukan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kata Jefri, Sekretaris Komisi D DPRK Sabulussalam kepada media ini, Rabu (29/4/2020).
Menurutnya sejauh ini tak ada putra putri dari kota subulussalam yang terjangkit virus corona, akan tetapi mereka berharap bisa segera dibantu logistik karena ekonomi keluarga di kampung halaman sedang terjepit. "Kebijakan pemerintah berdampak pada penghasilan orang tua adik adik kita di pulau jawa yang sebagian besar pedangang sayur dan petani," tambah Jefri pada Selasa, 28 April 2020.
Sebanyak 49 mahasiswa dan 8 orang pekerja asal Subulussalam yang ikut terisolasi di beberapa kota di pulau jawa, dari total sekitar 57 putra putri kota subulussaam yang kuliah dan bekerja di pulau jawa itu sedang terjebak dan jumlah itu yang terdata, katanya.
Menurut Jefri, pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dengan beberapa pengurus organisasi di beberapa provinsi di pulau jawa mengenai nasib puluhan adik adik kita di pulau jawa.
Mayoritas mahasiswa asal kota Subulussalam sudah mudik sebelum diberlakunya PSBB di kota kota besar di pulau Jawa. Tiga minggu sebelum kebijakan pemerintah DKI Jakarta misalnya menerapkan PSBB, mengaku masih bisa kita berbelanja di beberapa supermarket, Saat itu katanya dia belum terlalu khawatir soal wabah virus corona.
Setelah itu, Jakarta melakukan PSBB yang biasanya memang sepi karena tradisi mahasiswa/i di kota pelajar Jogja saat itu mudik, kini menjadi lebih sepi akibat wabah virus corona makin parah di kota kota besar di pulau jawa. Transportasi umum tidak beroperasi. Warga setempat bepergian hanya untuk keperluan mendesak.
Seluruh peguruan tinggi tutup dan turut mengundur waktu dimulainya semester baru dari yang semestinya, sampai waktu yang belum ditetapkan.
Melalui sambungan telepon, adik adik kita yang berada di asrama (rumah di sewa) mengatakan, “Dari kampus sudah mewanti-wanti kalau tidak perlu ya tidak usah keluar, juga dianjurkan untuk tidak ke tempat umum seperti pasar dan stasiun, kecuali untuk keperluan logistik. (Saptudin Malau)
Tidak ada komentar