Berbagi Tips Cara Bertani Merawat Kopi Gayo
Oleh: Wiwin
Aceh tengah - Kopi Gayo merupakan komoditi perkebunan di dataran tinggi Tanoh Gayo, kabupaten Aceh tengah dan bener meriah yang merupakan kabupaten dengan luas lahan hampir mencapai ratusan hektar penghasil kopi Arabika.
Daerah yang berhawa sejuk ini mengembangkan kopi jenis Arabika sejak tahun 1908, namun baru mulai memperlihatkan hasil yang cukup pesat pada tahun 1950.
Dengan berkembangnya waktu, kopi Gayo menembus pasar internasional hingga mampu bersaing dengan kopi asal Vietnam dan Brazil.
Walau demikian saat ini sebagian kopi dari Aceh sulit untuk di ekspor keluar, selain pandemi yang menjadi penyebab utamanya namun jauh sebelum itu persoalan perawatan kopi, yakni sebagian petani masih menggunakan pestisida untuk membasmi gulma.
Akibatnya kopi yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan konsumen.
Adapun cara penanaman kopi yang baik yaitu sebelum proses penanaman terlebih dahulu memperhatikan lokasi, tanah, iklim, sumber benih yang berasal dari kebun induk berumur kurang lebih 8 sampai 12 bulan, jarak tanam dan juga menyiapkan lobang tanam.
Selanjutnya masuk kedalam proses penanaman dilakukan pada musim hujan, dan leher akar bibit ditanam rata dengan permukaan tanah.
Baru kemudian pemeliharaan seperti membersihkan gulma dan menanam pohon pelindung untuk kopi.
Perawatan yang diberikan yaitu dengan cara yang alami atau yang organik, agar hasil kopi juga sempurna tidak menggunakan pestisida.
Sebagian petani bukan hanya menanam kopi untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi juga menanam yang lainya, seperti menanam cabai disela-sela kopi, menanam sayuran sehingga petani memilih berbagai macam pupuk sebagai jalan pintas yang dianggap melindungi tanaman muda malah berakibat buruk pada kopi.
Tidak ada komentar