Teater Rongsokan Launching & Diskusi Buku di Rumoh Budaya


Diskusi buku Antologi Puisi 'Dibuang Bukan Berarti Terbuang', Minggu (7/3/2021).

Banda Aceh - Teater Rongsokan melaksanakan Launching & Diskusi Buku Antologi Puisi bertajuk "Dibuang Bukan Berarti Terbuang" dibuka oleh Kadis Pariwisata Kota Banda Aceh, Iskandar, S. Sos, M, Si,  di lokasi Rumoh Budaya kawasan Jalan Daud Beureueh, Minggu, (7/3/2021).

Mewakili UIN Ar-Raniry hadir Syarifuddin Abe, sebagai dewan penasihat internal Teater 'Rongsokan' di UIN Ar-Raniry, kehadiran Abe juga untuk menggantikan Wakil Rektor III UIN Ar-Raniry dalam memberikan sambutan terkait lounching buku Antologi Puisi Teater Rongsokan sebagai salah satu UKM UIN Ar-Raniry.

Buku Antologi Puisi yang berisi puisi para penulis dari komunitas UKM UIN Ar-Raniry, para dosen, pejabat kampus, praktisi maupun akademisi dengan maksud melalui pembuatan buku dapat dipakai sebagai sebuah karya sastra sebagai hasil proses kreatif.

Menurut Abjari Jafar selaku selaku pemateri diskusi buku Antologi Puisi "Dibuang Bukan Berarti Terbuang" karya puisi Teater Rongsokan telah menginput interpretasi yang cukup mewakili local wisdom setempat dalam hal ini Aceh.

Terdapat setidaknya 20 lebih isu dipaparkan oleh para penulis antologi puisi, menurut Abjari, puisi-puisi tersebut telah menjadi deskripsi kesusastraan masa kini dalam bentuk puisi.

Selanjutnya, Fauzan Santa pembicara kedua yang menganggap pentingnya kehadiran kegiatan semacam lounching buku serta diskusi karya sastra sebagaimana yang dilakukan Teater Rongsokan patut menjadi estafet perjalanan kesusastraan Indonesia khususnya di Aceh.

Fauzan juga menyoroti penting bagi dunia kesusastraan Indonesia meramu dan mempertahankan kehidupan bersastra lewat adanya aktivitas kesenian dalam konteks sastra yang meraih dukungan oleh kampus seperti halnya UIN Ar-Raniry, meskipun hal tersebut sangat tergantung aktifitas produktif para pelakunya.

Ia juga menyoroti bahwa penting bagi masyarakat untuk mendukung aktivitas berkesenian sebagaimana yang dilaksanakan pemerintah, termasuk Kota Banda Aceh untuk tujuan terus menyelamatkan sastra Indonesia khususnya puisi di Aceh.

Aktifitas Lounching Buku Antologi Puisi Teater Rongsokan turut dihadiri oleh para seniman Aceh, Zulfikar, Cut Ratna, Rahmat Sanjaya, Iwan Setiawan, Din Saja, Khalili, Mulia Mardi serta para anggota Teater Rongsokan yang turut membantu penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Diskusi Buku dilaksanakan pada sesi kedua dengan diawali dengan sesi awal berupa seremoni pembukaan pada pukul 15.00 WIB s.d. Ashar, dilanjutkan usai pelaksanaan ibadah salat Ashar.

Para peserta juga dapat membantu menghiba dana dalam memperoleh Buku Antologi Puisi Teater Rongsokan, panitia juga menghadirkan performing Art dengan penampilan musik dan puisi yang dibawakan oleh Zulkirbi (Zulfikar) bersama Munawir, Cut Ratna dan Khalili.


Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.