Adakan Baca & Diskusi Puisi, Din Saja Gugah Orientasi Jalur Rempah dari Budaya Saling Menghargai
Banda Aceh - Penyair Din Saja uraikan jalur rempah sebagai upaya menggugah kembali nilai-nilai budaya saling menghormati dan menghargai, disampaikan pada acara bertajuk Pertunjukan Baca & Diskusi Puisi Din Saja, Pelataran Gedung DKA, kawasan Taman Budaya Aceh, Sabtu (5/6/2021).
Kehadiran beberapa seniman Aceh memberikan relasi diskusi terkait pentingnya menghargai dan menghormati adanya refleksi jalur rempah yang didukung Forbes Aceh dan BPNB Aceh - Sumut selaku pemrakarsa.
Budayawan Aceh, Drs. Nab Bahany As dalam cacatannya selaku pembicara di acara tersebut mengetengahkan bahwa hasil kajian terhadap puisi Din Saja sebagai konteks kesaksian kondisi sosial Aceh, karyanya merupakan gambaran kegelisahan diri penyair Din Saja, sastra puisinya merefleksikan sebuah zaman di saat karya dilahirkannya.
Kondisi Aceh saat itu dari perjalanan puisi Din Saja kurun waktu 1990-an hingga 2000-an menggambarkan mati surinya kehidupan sosial budaya, baik secara politik, ekonomi, hukum, maupun kehidupan seni budaya masyarakat Aceh.
Din Saja dalam karya puisinya memiliki daya ungkap tersendiri, pesannya lewat puisi yang dihasilkan berupa bentuk realitas, fiksional maupun empiris imajinatif, papar Nab Bahany.
Baca Puisi dan Diskusi
Selain pemaparan kajian refleksi puisi Din Saja, kehadiran pembaca puisi seperti Djamal Syarif, Muhammad Aulia, Siti Rahimakumullah, Adek Lataikam, Linda, Muhrain juga refleksi atas penyair Din Saja oleh; Dr. Sulaiman Tripa juga Okem penyair Indonesia asal Tanoh Gayo, kegiatan seni sastra yang digelar tersebut menunjukkan eksistensi Din Saja yang terus bergeliat.
Relevansi kebudayaan dan kesenian dalam menyampaikan materi terkait jalur rempah sebagai upaya diskusi progresif atas kempanye hadirnya pemahaman yang sama atas pentingnya keterlibatan seniman dan seni budaya atas hal tersebut.
Semangat berkesenian sebagaimana yang dilakukan Din Saja serta kawan-kawan seniman menurut Nab Bahany adalah didasari hubungan pertunjukan Baca puisi dan diskusi karya Din Saja dalam upaya membangun konsepsi membangun jalur rempah dan peumulia jamee.
Kebiasaan orang Aceh dalam budaya perdagangan rempah-rempah menjadi ranah koneksi kultur antar bangsa di dunia, Aceh dalam ragam hilir hulunya jalur rempah memberi warna tersendiri dalam mengkhidmati nilai-nilai sosial kemasyarakatan di eranya tersendiri.
"Saya sampaikan semoga Dirjen Kebudayaan memberikan kesempatan kepada seluruh seniman dalam hal ini Aceh dapatlah kiranya dilibatkan menjembatani upaya kampanye progresif hingga 2024 mendatang terkait jalur rempah di Indonesia," ungkap Din Saja.
Selama penyelenggaraan acara tersebut, karena keterbatasan, penerapan prokes dan hal lainnya, para peminat dapat mengikuti siaran langsung di akun Facebook Koran Aceh, seluruh sesi selama lebih 1 jam dapat ditonton ulang di akun FB tersebut.
Tidak ada komentar