Hamdani Albajabir Ungkap Peluang Kembangkan Gula Stevia Perlu Dukungan Pemerintah Aceh



Laporan: Muhammad Rain       

Hamdani Albajabir dalam laporan wawancara TVRI Aceh menyampaikan peluang pengembangan tanaman penghasil gula Stevia guna pemenuhan kebutuhan gula bagi Provinsi Aceh, namun untuk menghasilkan komoditi gula Aceh dari tanaman Stevia ini diperlukan dukungan penuh Pemerintah Aceh, Kamis (30/9/2021).         

H. Muhammad Hamdani, MK Albajabir S,Sc. MBA menceritakan awal mula mengenal Daun Stevia pada Tahun 1975 dari seorang  teman yang bentuknya mirip dengan daun cabai kemudian jika di seduh dengan air akan terasa manis.

Daun Stevia digunakan sebagai bahan baku pembuatan gula atau pemanis alami yang memiliki tingkat kemanisan cukup tinggi yaitu 200-300 kali lebih manis dari tebu.

Tanaman Stevia Rebaudiana dengan nama asli Caa-ehe, Ca- enhem atau  Azucacaa merupakan tanaman perdu yang berasal dari Paraguay dengan tinggi 40-60 cm, memiliki banyak cabang, bulat, halus dan berwarna hijau.

Proses penanaman yang mudah hanya butuh 40-60 hari sudah dapat di panen dan saat ini sudah terdapat gula stevia 1 kotak dengan harga 52.000 isi 50.000 beredar di swalayan.

Tanaman Stevia sudah menyebar di beberapa Negara Asia, Eropa, dan Kanada. Saat ini Jepang merupakan konsumen utama tanaman ini.

Manfaat dan Peluang Pengembangan Gula Stevia 

Seseorang yang mengidap penyakit gula sangat cocok mengonsumsi air rebusan Daun Stevia. Selain untuk kesehatan Stevia juga bisa digunakan untuk bahan minuman yang  memiliki kadar kalori yang rendah.

"Peluang daun stevia sangat cocok di kembangkan di Aceh terutama di daerah Takengon, Aceh Besar, Aceh Timur, dan Aceh Tenggara," ujar Hamdani 

Ia bersama partner dari Jerman Barat juga telah mensurvei daerah Takengon, namun yang menjadi permasalahan saat itu ialah belum adanya izin POM dari Pemerintah Indonesia sehingga tidak dapat dijalankan.

“Pada saat ini kita belum perlu support dana dari pemerintah, namun yang paling kita butuhkan justru kemudahan perizinan pengembangan pertanian Stevia, inilah hambatan yang saya alami terkait pengurusan perizinan," ujarnya.

Sebelumnya ia telah menyiapkan lahan  yang cocok dengan budidaya Stevia di Aceh Timur di samping Sungai Perlak, karena tanaman Stevia jenis tanaman yang membutuhkan air. 

Hamdani  mengungkapkan meskipun belum berkembang, saat ini di Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah masih terdapat bibit Stevia yang pernah ia tanam.

“Saya walau belum mendapat respon dari pemerintah, saya tetap memperjuangkan Stevia ini, masalah penjualan tidak usah khawatir kita siap mendatangkan investor dari Jerman Barat,” ujarnya

Sebelumnya ia telah membuat satu yayasan berkaitan dengan Stevia di Aceh besar yaitu Yayasan Yasindo.

Hamdani berharap pemerintah memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan Stevia di Indonesia khususnya di Aceh.

Harapannya kepada pemerintah ada baiknya jika tanaman Stevia dibudidayakan, untuk masalah penjualan tidak usah dikhawatirkan karena dunia sedang membutuhkan gula ini. (Wiwin).

Sumber grafis: https://www.faunadanflora.com/cara-budidaya-stevia/

TVRI Aceh

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.