Iskandar; Percepatan Pemulihan Ekonomi Andalkan Pariwisata Serta Pelaku UMKM Ekonomi Kreatif

Iskandar S. Sos, M. Si saat wakili Pj Walikota Banda Aceh
menyampaikan sambutan di acara Coaching Clinic KUR Syariah 
Sektor Ekraf Aceh, Kamis (13/10/2022).

Banda Aceh - Menghadapi era pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi, khususnya Propinsi Aceh, Pj Walikota Banda Aceh, H. Bakri Siddiq, SE. M.Si melalui sambutannya yang disampaikan Iskandar S. Sos, M. Si di hadapan 50 pelaku UMKM peserta Coaching Clinic KUR Syariah di Aceh menyebut upaya mendorong percepatan ekonomi mengandalkan sektor pariwisata melalui menyokong pelaku UMKM ekonomi kreatif, Kamis (13/10/2022).

Di hadapan Deputi Bidang Industri dan Investasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparektraf) Henky H.P. Manurung, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf RI Dr. Anggara Hayun Anujuprana, ST, MT, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal SSTP, M. Si juga para Kepala OPD di lingkungan Pemko Banda Aceh dan 50 peserta dari unsur pelaku UMKM se-Aceh, Iskandar mewakili Walikota Banda Aceh mendukung penuh pelaksanaan Coaching Clinic KUR Syariah yang diprakarsai BSI.

"Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan dalam pembangunan ekonomi nasional, pariwisata juga menjadi sektor tercepat untuk pemulihan ekonomi nasional," ungkap walikota.

Namun, menurut Bakri Siddiq, persoalan permodalan sering menjadi kendala yang harus dihadapi para pelaku UMKM bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf), kehadiran Kemenparekraf RI terkait mengatasi dan mengelola kesulitan yang dihadapi para pelaku UMKM pariwisata dan ekraf merupakan terobosan realistis untuk mendukung tumbuhnya pembangunan khususnya perekonomian di daerah.

Saat ini, menurut walikota, Pemko Banda Aceh akan terus menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan yang mampu menggalakkan kegiatan ekonomi lewat sektor pariwisata juga ekraf, secara profil, kunjungan wisata Banda Aceh medio Januari hingga Agustus 2022 sebanyak 210.623 kunjungan wisata Banda Aceh; wisatawan nusantara (210.334 orang), dan wisatawan mancanegara 289 orang.

Charming Banda Aceh sebagai daya tarik bagi pasar pariwisata Banda Aceh ke nasional dan internasional tetap terus digerakkan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Cleanlinnes, Healty, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE) yang ketat.

Banda Aceh juga merupakan kota yang telah ditetapkan sebagai destinasi wisata halal di Indonesia dan Gampong Ulee Lheue ditetapkan sebagai nominasi desa wisata, hal ini menjadi modal kuat dalam kunjungan wisatawan.

Apresiasi Kemenparekraf Atas Pemberian KUR bagi Pelaku Ekraf Banda Aceh

"Pemerintah Kota Banda Aceh sangat mengapresiasi kebijakan dari Kemenparekraf RI yang menggandeng perbankan terhadap pemberian KUR kepada para pelaku ekraf di Banda Aceh, fokus utama untuk mengembangkan UMKM tidak lepas dari pendanaan, dengan jumlah 17.308 UMKM medio Agustus 2022, harapan kita semoga pemberian KUR dapat semakin banyak pelaku usaha di bidang pariwisata yang berkembang," ungkap Iskandar.

Menghadapi perkembangan pariwisata dan ekraf ke depan, Iskandar juga mengingatkan kepada para pelaku UMKM dan ekraf bahwa untuk tetap bisa bertahan di tengah ketatnya kompetisi, "Perlu ada inovasi  dan kreativitas baru sebagai modal daya tarik wisata," paparnya.

Selain dihadiri unsur Kemenparekraf RI, kegiatan sehari yang ditujukan untuk penguatan pelaku UMKM dan Ekraf, turut hadir di lokasi Hotel Permata Hati, Ulee Lheue Said Fauzan S. STP, MA Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh.

"Kita di Dispar Banda Aceh turut menyokong pertumbuhan ekonomi sektor pariwisata, saat ini suasana kepariwisataan pasca pandemi di Banda Aceh telah tumbuh lebih aktif, terbukti dari jumlah kunjungan pariwisata yang terus meningkat, aktifitas perhotelan dan transaksi ekonomi lingkup pariwisata juga terus bergerak positif, kita mengharapkan juga kehadiran Kemenparekraf dengan upaya signifikan pemodalan bagi pelaku usaha pariwisata dapat memperkuat kebijakan kepariwisataan kita, semoga terus maju pariwisata Aceh khususnya Banda Aceh," ungkap Said Fauzan Kadispar Banda Aceh.

Couching Clinic KUR Syariah juga menyerahkan bantuan KUR secara simbolik kepada peserta selaku pengusaha pariwisata dan ekraf, terdapat tiga sosok usahawan/usahawati yang masing-masing memperoleh 200 hingga 500 juta Rupiah.

Penyerahan secara simbolik dilakukan oleh perwakilan Kemenparekraf RI disaksikan para undangan dan peserta Couching Clinic KUR Syariah.



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.