Hutan Kota Tibang Banda Aceh Tutup, 6 Hektar Aset Untuk Apa?
Pembatasan Sosial Pandemi Covid 19, 2020, Jumat (4/11/2022).
Banda Aceh - Hutan Kota Tibang merupakan kawasan seluas +- 6 hektar merupakan aset Pemerintah Kota Banda Aceh, sebagai destinasi wisata kawasan pesisir Gampong Tibang Kecamatan Syahkuala, memiliki aset yang potensial namun menjadi terbengkalai, puluhan milyar 'tertanam', aset yang seharusnya mampu memberikan input PAD sektor restribusi parkir, Jumat (4/11/2022).
Salah satu pengusaha di Banda Aceh mengaku sangat heran terkait masih ditutupnya lahan 6 hektar Hutan Kota Tibang, aset Pemko Banda Aceh itu masih ditutup sejak pemberlakuan Pembatasan Sosial akibat situasi Pandemi Covid 19 2 tahun silam.
"Enam hektar aset Pemko tidak difungsikan, tidak dioperasikan, lantas untuk apa lahan seluas itu didiamkan tanpa disadari masyarakat Kota Banda Aceh hanya melihat aset terbengkalai, Hutan Kota Tibang tidak dimanfaatkan," keluh pengusaha Banda Aceh yang enggan namanya disebut media ini.
Susana Hutan Kota Tibang, Banda Aceh, Jumat (4/11/2022).
Hutan Kota Tibang pada masa Walikota Banda Aceh alm. Ir. Mawardi Nurdin 2010 dibangun dan menjadi satu pilihan untuk kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara, lahan yang kaya jenis flora Aceh tersebut juga dilengkapi fasilitas olahraga.
"Belum lagi jika dibandingkan dengan upaya lain untuk membangkitkan ekonomi pasca melandainya pandemi Covid 19, Pemko Banda Aceh malah terlihat stagnan, harusnya aktifkan saja aset-aset Pemko yang telah banyak menguras biaya pembangunan maupun pemeliharaannya, soalnya itu khan uang rakyat yang juga dulu disokong Bank BNI, itulah saya heran, apa yang ditunggu?!", ungkapnya heran.
Diresmikan oleh mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (2010) sejak 2020 awal April Hutan Kota Tibang Banda Aceh telah ditutup, kondisi setelah 2 tahun tidak diaktifkan, tidak dibuka untuk publik. Aset wisata Hutan Kota Tibang merupakan sumber penghasilan di sektor pajak yang juga seharusnya mampu meningkatkan aktivitas perekonomian di sekitar kawasan.
Geliat pertumbuhan ekonomi di Banda Aceh diharapkan oleh pengusaha tersebut dapat bangkit, ia mengungkapkan keheranannya terkait terbengkalai aset Pemko Banda Aceh, sebagai warga Banda Aceh, ia mengugah kesadaran masyarakat secara bersama untuk mendorong Pemko Banda Aceh dapat kembali mengaktifkan aset-aset taman wisata yang ada, sehingga memberi manfaat bagi semua pihak.
Tidak ada komentar