Guardiola Rayakan Laga ke-500 dengan Kemenangan, tetapi Masih Ada PR Besar untuk Manchester City
Savinho dan Haaland saat merayakan gol ke gawang Leicester City. (Foto: mancity.com). |
Pep Guardiola merayakan laga ke-500 sebagai pelatih dengan kemenangan 2-0 Manchester City atas Leicester, tetapi tantangan tetap membayangi untuk menjaga konsistensi tim di tengah performa yang belum maksimal.
London (Inggris) - Manchester City berhasil memutus
rangkaian hasil buruk dengan kemenangan 2-0 atas Leicester City di King Power
Stadium. Gol dari Savinho di babak pertama dan Erling Haaland di babak kedua
memastikan kemenangan kedua City dalam 14 pertandingan terakhir. Meskipun
demikian, perjuangan keras tim asuhan Pep Guardiola melawan tim peringkat
ketiga terbawah menunjukkan bahwa City masih harus berbenah.
Guardiola, yang menjalani laga ke-500 sebagai pelatih, tampak lega saat peluit akhir berbunyi. Ia bahkan meniupkan ciuman ke arah para pendukung City yang datang mendukung. Namun, ia pasti menyadari bahwa ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Savinho membuka skor pada menit ke-21, memanfaatkan bola rebound hasil tembakan Phil Foden yang ditepis kiper Leicester, Jakub Stolarczyk. Namun, meski unggul, City kesulitan mengendalikan permainan.
Momen saat Savinho ke gawang Leicester City yang di jaga Jakub Stolarczyk. (Foto: mancity.com). |
Di babak kedua, Haaland menggandakan keunggulan City pada
menit ke-74. Gol ini tercipta berkat pergerakan apik yang dimulai oleh James
McAtee. McAtee mengecoh Victor Kristiansen sebelum memberikan bola kepada
Savinho, yang kemudian mengirimkan umpan silang sempurna kepada Haaland.
Striker asal Norwegia itu tidak menyia-nyiakan peluang, menyundul bola ke
gawang Leicester.
Leicester sebenarnya punya peluang untuk menyulitkan City.
Jamie Vardy, yang menjadi ujung tombak serangan The Foxes, beberapa kali
mengancam gawang Ortega. Salah satu peluang terbaiknya terjadi saat sundulannya
mengenai mistar gawang. Namun, tim asuhan Enzo Maresca gagal memanfaatkan
momen-momen tersebut untuk mencetak gol.
Sebelum gol kedua City, Vardy sudah menunjukkan ancaman
sejak awal pertandingan. Umpan silang dari Bilal El Khannouss membuat lini
belakang City kewalahan, tetapi sundulan Vardy melenceng tipis. Bahkan, ada
momen ketika Vardy nyaris memanfaatkan kesalahan Josko Gvardiol, yang
memberikan sundulan lemah ke arah Ortega. Beruntung bagi City, Ortega sigap
mencegah gawangnya kebobolan.
Selain Vardy, El Khannouss juga menjadi ancaman serius bagi
City. Ia menciptakan beberapa peluang matang, termasuk umpan silang melengkung
yang gagal diselesaikan oleh rekan-rekannya. Pada satu kesempatan, sundulan
Facundo Buonanotte mengenai tiang gawang setelah menerima umpan dari El
Khannouss. Keberuntungan jelas berpihak pada City di laga ini.
Haaland mencetak gol lewat sundulan setelah menerima crossing Savinho. (Foto: mancity.com). |
Guardiola membuat beberapa perubahan dalam susunan pemain
setelah hasil imbang melawan Everton. Kevin De Bruyne kembali masuk starting
XI, tetapi ia belum mampu memberikan pengaruh besar di laga ini. Selain itu,
lini belakang City juga sempat menghadapi tekanan berat, terutama dari
pergerakan Vardy dan Bilal El Khannouss.
“Juara lagi, olé olé,” terdengar nyanyian dari tribun
pendukung City, tetapi perjalanan musim ini masih panjang. Dengan kemenangan
ini, City naik ke peringkat kelima klasemen sementara, terpaut empat poin dari
Chelsea yang berada di posisi keempat. Namun, Guardiola mengisyaratkan bahwa
timnya membutuhkan tambahan pemain pada bursa transfer Januari untuk kembali
kompetitif.
Pertandingan ini juga menjadi refleksi atas tantangan yang
dihadapi City di musim 2023/2024. Tahun ini dimulai dengan begitu gemilang,
ditandai dengan gelar Liga Inggris keempat berturut-turut dan rekor tak
terkalahkan dalam 32 pertandingan. Namun, performa belakangan ini menunjukkan
bahwa City harus menemukan kembali konsistensinya jika ingin mempertahankan
dominasi di Liga Inggris.
Bagi Guardiola, kemenangan ini adalah langkah awal untuk
mengembalikan performa City. “Kami tahu ini belum cukup. Kami akan terus
bekerja keras,” ujarnya dalam konferensi pers setelah pertandingan. Kini, City harus membuktikan
bahwa kemenangan ini bukan sekadar momen singkat, tetapi awal dari kebangkitan
yang sesungguhnya.
Di sisi lain, Leicester juga memiliki pekerjaan rumah besar.
Kekalahan ini membuat mereka tetap berada di papan bawah klasemen. Enzo
Maresca, pelatih Leicester, mengakui bahwa timnya harus lebih klinis dalam
memanfaatkan peluang. “Kami menciptakan beberapa peluang bagus, tetapi tidak
bisa menyelesaikannya. Itu adalah hal yang harus kami perbaiki,” katanya.
Pep Guardiola menyapa suporter usai pertandingan. (Foto: mancity.com). |
Statistik pertandingan menunjukkan dominasi City dalam
penguasaan bola, tetapi Leicester lebih agresif dalam menciptakan peluang
berbahaya. City mencatatkan 68% penguasaan bola, sementara Leicester memiliki
delapan tembakan tepat sasaran dibandingkan dengan lima milik City. Meski
begitu, efektivitas menjadi pembeda di laga ini.
Haaland, yang baru saja menjadi ayah beberapa hari sebelum
pertandingan, mengaku puas dengan golnya. “Rasanya luar biasa bisa membantu
tim. Gol ini penting, tetapi kami harus terus melangkah ke depan,” ujarnya.
Haaland kini telah mencetak empat gol di liga musim ini, sebuah angka yang jauh
di bawah ekspektasi setelah penampilannya yang luar biasa musim lalu.
Kini, City akan menghadapi jadwal padat menjelang akhir
tahun. Guardiola berharap timnya bisa mempertahankan momentum ini. Kemenangan
atas Leicester mungkin belum menunjukkan kebangkitan penuh City, tetapi
setidaknya ini menjadi awal yang baik untuk memperbaiki musim yang sejauh ini
penuh tantangan.
Sementara itu, para pendukung City berharap tim kesayangan
mereka bisa kembali ke performa terbaik. Seperti yang terlihat di tribun,
dukungan mereka tetap tak tergoyahkan meski tim mengalami masa sulit. Dengan
bursa transfer Januari di depan mata, menarik untuk melihat bagaimana Guardiola
akan memperkuat skuadnya demi mengembalikan kejayaan Manchester City.
Tidak ada komentar